Scroll untuk baca artikel
Headline

Mahasiswa Sebut Ada Program ‘Siluman’ di Disbudporapar Sumenep, Santri Interprenuer?

Avatar
10
×

Mahasiswa Sebut Ada Program ‘Siluman’ di Disbudporapar Sumenep, Santri Interprenuer?

Sebarkan artikel ini
AKSI DEMONTRASI. Potret Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, saat menemui massa aksi di depan kantor dinas setempat. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Tidak hanya soal Kalender Of Event Sumenep 2023 yang di soal oleh mahasiswa saat melangsungkan aksi demontrasi ke Kantor Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selasa, 31 Oktober 2023.

Selasa pagi, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Pusat Atensi Kebijakan (Pusaka) ini juga memperkarakan tentang evaluasi program ‘Siluman’ Santri Interprenuer.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Kami menilai bahwa program Santri Interprenuer ini dalam realisasinya cukup menggelontorkan anggaran yang fantastis,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Pusaka, Noris Sabit pada media, Selasa (31/10).

Baca Juga :  Pemdes Tobai Barat Gelar Musdes RKPDesa Tahun 2024 dan Perubahan APBDesa Tahun 2023

Dari total anggaran Rp1,2 miliar dalam program Santri Interprenuer pada tahun 2023 itu hanya dapat menyaring 40 peserta saja.

Mahasiswa juga menanyakan, apakah anggaran Rp1,2 miliar itu bisa secara keseluruhan mencukupi kebutuhan para santri dalam bentuk barang.

“Jika memang dalam bentuk barang, itu seperti apa,? tanya Noris.

Sebab itu, mahasiswa meminta adanya transparansi dari anggaran program Santri Interprenuer itu dialokasikan untuk apa saja.

“Kami menyebut ‘Siluman’, karena kami rasa, anggaran Rp1,2 miliar itu tidak sesuai dengan peserta yang ikut serta di dalamnya,” ucap Noris.

Baca Juga :  Menelisik Dugaan Pengondisian Proyek 2 Miliar Lebih Pembangunan Pasar Anom Blok Sayur Tahap I

“Kemungkinan besar, hal itu juga dimakan oleh birokrasi yang ada di dalamnya,” tuding Noris lebih lanjut.

Seharusnya, kata Noris, jika anggaran program Santri Interprenuer itu sudah dibelikan sebuah barang harus ada wujudnya.

“Tentunya bisa dong kita melihat sekarang, atau paling tidak melibatkan legislatif untuk kroscek ke dalam. Tapi nyatanya apa? tidak ada,” kata Noris mengungkapkan.

Di tempat yang sama, Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, merespon apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, salah satunya soal program Santri Interprenuer yang dinilai sebagai program ‘Siluman’.

“Evaluasi terhadap wirausaha santri, mulai saya duduk di tahun 2022 sampai sekarang kami laksanakan, alhamdulillah proses pelaksanaannya berjalan dengan lancar,” kata Iksan menjelaskan.

Baca Juga :  Antisipasi Kerumunan Massa Jelang Tahun Baru, Polsek Palengaan Lakukan Pengamanan di Sejumlah Lokasi

Pihaknya mengatakan, bahwa dinas terkait selalu memantau bagaimana para peserta yang di didik dalam program Santri Interprenuer tersebut bisa mandiri.

“Kita selalu mengevaluasi dari setiap kegiatan,” ujar Iksan singkat.***