SAMPANG, MaduraPost – Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1445 Hijriyah, SMA Negeri 1 Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur memberikan santunan 25 kepada anak yatim dan sekaligus mengusap kepala anak yatim.
Adapun kegiatan santunan anak yatim tersebut bertempat dihalaman sekolah SMA Negeri 1 Ketapang, Jum’at, (28/7/2023).
Dalam acara tersebut dihadiri Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ketapang, Sulaiman , Guru SMA Negeri 1 Ketapang beserta TU dan warga setempat.
Kepala Sekolah SMAN 1 Ketapang, Sulaiman mengatakan, bahwa di 10 Muharram atau di bulan Asyura ini SMA Negeri 1 Ketapang telah memberikan santunan 25 kepada anak yatim di wilayah lingkungan sekolah, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tiap tahun.
“Alhamdulillah acara santunan kepada anak yatim sudah berjalan dengan lancar, karena santunan anak yatim ini merupakan tradisi yang kami lakukan setiap beberapa tahun yang lalu,” kata Sulaiman.
Menurut Sulaiman, bahwa mulai dari seluruh guru SMA Negeri 1 Ketapang memberikan sumbangan, bahkan siswa/i ikut serta memberikan sumbangan, meski 1000 sampai 5 ribu dan juga warga sekitar sekolah ikut terlibat juga memberikan santunan kepada anak yatim.
“Karena memberikan santunan kepada anak yatim atau mengusap kepala anak yatim sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian kepada anak yatim. Di sisi lain, anak yatim merindukan belaian kasih sayang ayahnya,” terang Sulaiman.
Lebih lanjut, Sulaiman, dengan tujuan memberikan santunan kepada anak yatim, karena sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya, untuk mengucap kepala anak yatim, karena di 10 Muharram tersebut merupakan harinya anak yatim.
“Jika ada rejeki juga memberikan santunan kepada anak yatim, sepeti waktu pembukaan MPLS dan Dies Natalis Sekolah, maka dari itu, saya berkeinginan setiap bulan memberikan santunan kepada anak yatim,” tuturnya.
“Kami berharap dengan santunan ini dapat memberikan barokah, kesuksesan dan keselamatan kepada seluruh guru, siswa/i SMA Negeri 1 Ketapang, dan kepada seluruh warga khususnya di sekolah,” tutup Sulaiman dengan nada do’a.
