SUMENEP, MaduraPost – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini tengah membangun fasilitas ruang tunggu bagi pengunjung. Kamis, 20 Juli 2023.
Nantinya, para pengunjung akan mendapatkan fasilitas ruang tunggu yang fleksibel demi kenyamanan para penghuni rumah sakit.
Tujuan lain, agar tercipta suasana nyaman, aman, bersih dan tentunya menghindari adanya suasana desak-desakan di dalam rumah sakit saat membludaknya para pengunjung pasien.
“Dari pada mereka ada di selasar rumah sakit, kami buatkan ruang tunggu,” kata Kasi Humas RSUDMA Sumenep, Arman Endika Putra, pada MaduraPost saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (20/7).
“Intinya kami menyediakan space (ruang) untuk para pengunjung,” kata Arman lebih lanjut.
Untuk diketahui, selasar adalah ruang, lorong, atau jalan yang menyambungkan satu titik dengan titik yang lain pada sebuah bangunan.
Menurutnya, adanya selasar di RSUDMA Sumenep adalah tempat beraktivitas untuk mengantarkan pasien apabila hendak melakukan pemeriksaan.
“Kalau banyak yang pengunjung yang duduk di selasar, akhirnya akan menggangu mobilitas kami dalam pelayanan kepada pasien,” tutur Arman.
Nantinya, di ruang tunggu tersebut akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas termasuk penerangan seperti lampu.
Pihaknya memastikan, RSUDMA Sumenep akan terus memberikan fasilitas dan pelayanan yang layak bagi pasien maupun para pengunjung rumah sakit.
“Harapannya hanya satu, tidak ada infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi di rumah sakit, red). Pengunjung ini kan sehat, jangan sampai saat berkunjung ke rumah sakit jadi sakit atau sebaliknya, penularan itu bisa antara pasien ke pengunjung maupun pengunjung ke pengunjung dan sebaliknya,” kata dia memaparkan.
Hingga saat ini, proses bangunan fasilitas ruang tunggu di RSUDMA Sumenep masih dalam tahapan pembangunan.
Perubahan pola berkunjung tersebut diharapkan membangun sarana yang membuat nyaman bagi pengunjung. Selebihnya, keamanan terhadap pasien yang tengah dirawat di rumah sakit.
“Harapannya, semoga mendapatkan respon positif dari masyarakat. Mari kita berubah ke budaya yang lebih sesuai dengan lingkungan rumah sakit,” tandasnya.***






