SAMPANG, MaduraPost – Anggaran mencapai puluhan miliyar rupiah untuk pekerjaan Alun -Alun disiapkan Pemerintah Kabupaten Sampang.
Selain Alun – Alun atau Taman Kota, Pemkab Sampang juga mengalokasikan anggaran dengan nilai cukup besar, seperti Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang mencapai Rp 200 miliar lebih.
Kemudian, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Trunojoyo Sampang pagu anggarannya sebesar Rp 18,9 M, lalu proyek Jalan Lingkar Wijaya Kusuma Sampang dengan pagu anggaran Rp 5,7 miliar.
Tidak Hanya itu, bahkan LPSE mencatat, tender rehab plafon Aula Pendopo depan Rumah Dinas Bupati mencapai Rp 280 juta.
Namun, kondisi ini sangat miris jika dibandingkan dengan jalan Kabupaten utamanya di daerah pantura utamanya di Kecamatan Sokobanah.
Faktanya masih banyak jalan poros kabupaten yang dibiarkan tidak tersentuh program perbaikan dari Pemkab Sampang. Bahkan masyarakat di Sokobanah melakukan perbaikan jalan secara mandiri alias bergotong royong.
Masyarakat Kecamatan Sokobanah sering mengeluhkan terhadap kelayakan akses jalan tersebut, namun tidak ada tindakan lebih lanjut.
Alhasil, kekesalan warga akibat respon yang lambat, memaksa mereka untuk melakukan aksi pengumpulan dana secara sukarela dari setiap warga setempat dan para pengendara motor yang lewat.
Padahal, Akses jalas kabupaten tersebut merupakan tanggung jawab penuh dari Pemerintah Kabupaten Sampang, yang meliputi beberapa desa, yaitu Desa Bira Tengah, Desa Bira Timur, Desa Sokobanah Laok dan Desa Tobai Timur.
Meskipun begitu, berkat dana pribadi masyarakat yang dikumpulkan, saat ini warga berhasil memperbaiki jalan dengan jarak 2 kilo meter lebih.
Akses jalan yang Sebelumnya rusak parah, kini berubah sangat mulus menyerupai jalan tol
“Alhamdulillah sekarang sudah diperbaiki jalan yg rusak parah meskipun dengan dana swadaya,” ujar Anam salah satu warga.
Adapun, Jalan kabupaten yang diperbaiki swadaya oleh masyarakat ialah akses dari pasar Batu Lenger menuju Pasar Plerenan menuju Pasar Karang Penang.
“Kalo Bupati tidak mau perbaiki jalan ini tidak apa apa, asal jangan pernah mengunakan jalan ini untuk berkunjung, karena ini kami yang perbai,” ujar Usman Ali Pemuda Desa Bira Tengah.
Sejak aksi swadaya masyarkat itu berjalan, belum ada tindak lanjut atau respon cepat dari pihak terkait, khususnya Pemerintah Kabupaten Sampang.
“Kemarin-kemarin ada orang Dinas yang kesini cuma foto-foto doang, kan memalukan,” tambah Usman.
Sementara itu terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mohammad Zis saat dikonfirmasi oleh media ini mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengusulan terkait perbaikan jalan tersebut.
“Tahun ini sudah diusulkan PAK,” katanya, Selasa (01/08/2022).
Terkait panjang perbaikan jalan tersebut pihaknya mengatakan akan dimulai dari akses yang rusak.
“Lebih kurang 1,3,” tutupnya singkat.
