Scroll untuk baca artikel
Headline

Breaking News ! Kapal Fajar Nusantara Tenggelam di Perairan Sapudi Sumenep

Avatar
10
×

Breaking News ! Kapal Fajar Nusantara Tenggelam di Perairan Sapudi Sumenep

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

SUMENEP, MaduraPost – Pada Selasa (21/6/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB dikabarkan Kapal Fajar Nusantara tujuan Kalimantan yang bertolak dari Tanjung Perak Surabaya tenggelam di Perairan Kaloang Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Rabu, 22 Juni 2022.

Kapal yang diketahui memuat 14 orang itu mengalami peristiwa nahas saat melewati Perairan Kaloang Sapudi. Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengungkapkan, berdasarkan informasi dari petugas stasiun radio pantai yang dibenarkan oleh Kepala Pos SAR Basarnas Kalianget, Kapal Fajar Nusantara tenggelam dan keberadaannya masih berstatus hilang.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Program Kesejahteraan Rakyat dan Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas, Ersyad: Go To People And Life With Them

Hingga saat ini instansi terkait masih terus berkoordinasi untuk melakukan pencarian korban serta mengumpulkan informasi perihal kejadian tenggelamnya Kapal Fajar Nusantara tersebut.

“Semoga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Widiarti, Rabu (22/6).

Sementara itu, BMKG Kalianget membenarkan jika keberadaan Kapal Fajar Nusantara masih belum ditemukan. Tim Basarnas pun mulai digerakkan dari menuju titik lokasi.

Baca Juga :  Memasuki New Normal, Forum Relawan FRPB Pamekasan Lakukan Rapid Tes

“Kami memang mendapatkan informasi, jika kapal yang tenggelam tadi malam itu sekitar pukul 21.00 WIB,” kata petugas Basarnas Kalianget, Novix Hendrawan, saat dihubungi wartawan.

Disamping itu, para nelayan di wilayah Pulau Sapudi juga ikut membantu melalukan pencarian tenggelamnya Kapal Fajar Nusantara.

“Sekarang KN Basarnas telah menuju ke lokasi kejadian. Diperkirakan pukul 10.00 WIB pagi ini sampai,” kata dia menerangkan.

Baca Juga :  Tidak Ada Aksi Tolak Vaksin, NGO Pamekasan Minta Dinkes Jangan Jadi Provokator