Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Pompa Telan Ratusan Miliar Tak Mampu Tampung Debit Air Banjir di Sampang

Avatar
9
×

Pompa Telan Ratusan Miliar Tak Mampu Tampung Debit Air Banjir di Sampang

Sebarkan artikel ini
Kondisi air yang melumpuhkan aktivitas warga di jalan Imam Bonjol. (MaduraPost/Saman Syah)

SAMPANG, MaduraPost – Normalisasi sungai Kemuning pembangunan rumah pompa dengan menelan ratusan milyar rupiah tidak mampu membendung luapan air hujan kiriman dari wilayah utara bagian tengah, hingga setiap tahun menjadi langganan banjir.

Pantauan MaduraPost, banjir yang terjadi pada Rabu (02/03/2022) kali ini. Merendam ribuan pemukiman penduduk terutama di kawasan perkotaan. Tak hanya itu, akses jalan nasional juga dialihkan ke jalan alternatif yakni ke jalan Makbol, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  KMP Sabuk Nusantara 91 Dikabarkan Karam, Arus Balik Menuju Pelabuhan Kalianget

Rahmad Kurniawan, warga korban banjir di jalan Imam Bonjol, mengatakan, bahwa Selain merendam jalan, air banjir juga melumpuhkan pelayanan publik karena sejumlah kantor birokrasi dan Polsek kota ikut menjadi korban banjir.

“Banjir ini terbesar selama beberapa tahun terakhir, ratusan rumah di pemukiman padat penduduk terendam ada yang sedalam satu meter lebih,” katanya.

Baca Juga :  Pengendara Lesu Darah saat Melihat Spion Motor Ada Penampakan Pocong

Rahmad juga mengaku telah mengamankan barang-barang elektronik ke atas loteng lantaran hingga saat ini belum ada tanda-tanda air surut.

“Air masuk kemarin sore dan sampai saat ini masih terus membesar,” imbuhnya.

Sementara itu, Surti sebagai ibu rumah tangga di Sampang mengatakan, ada beberapa lembaga sekolah seperti SMK Negeri 1, SMP Negeri 6, SDN Delepenang 1, TK Pembangunan, SDN Rongtengah 1, SDN Rongtengah 2 terendam banjir dan terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga :  Carok Duel di Sampang Diduga Akibat Perselisihan Hasil Pabrik Gilingan Batu

“Anak saya tidak masuk sekolah karena akses menuju sekolah sudah terendam banjir,” kata Surti.

Hingga berita ini dinaikan, banjir saat ini masih mengepung kawasan Sampang dan melumpuhkan aktivitas warga.