Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

DPRD Pamekasan Sikapi Polemik Bansos BPNT di Tagangser Laok

Avatar
5
×

DPRD Pamekasan Sikapi Polemik Bansos BPNT di Tagangser Laok

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Sahur. (MaduraPost/Fatholla)

PAMEKASAN, MaduraPost – DPRD Pamekasan, Jawa Timur, menyikapi polemik bantuan sosial berupa BPNT di Tagangser Laok, Kecamatan Waru, yang akhir-akhir ini terkesan buruk. Penyebabnya agen hanya dijadikan boneka oleh pemerintah desa setempat di bawah kendali kepala desa.

“Kami akan dalami persoalan ini, kalau benar faktanya seperti itu (agen formalitas) pasti akan kami tindak lanjuti. Kami akan memangil pihak terkait baik Dinsos atau Bank BNI. Jika realitnya seperti itu, jelas itu sudah menyalahi aturan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Sahur, Senin (30/8).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Interpelasi Mobil Sehat Pamekasan Semakin Buram, Ini Penyebabnya

Sementara Politisi PPP itu tidak bisa mengurai panjang lebar polemik tersebut. Akan tetapi ia berjanji akan mendalami hal tersebut dengan mencari informasi dan fakta sebenarnya.

Sebelumnya, hingga saat ini Baik Dinsos atau Bank BNI bisa diangap belum ada keberpihakan terhadap warga miskin penerima Bansos. Sebab memasuki pada bulan kedua ini, agen masih tetap menjadi penyalur bantuan.

Baca Juga :  Positif Covid-19, Bupati Sumenep Absen Ambil Piagam IGA

Pasalnya, dua agen penyalur BPNT binaan Bank BNI di Desa Tagangser Laok diduga dikendalikan oleh kades setempat. Sebagaimana pengakuan di antara agen itu.

“Setiap bulan kades yang mengirim sembako ke untuk di salurkan ke KPM, jadi apa yang telah dikirim ke sini, kami salurkan,” kata salah satu agen BPNT.

Selain itu dalam penyaluran tersebut kelaurga penerima mamfaat (KPM) diduga juga dirugikan. Pasalnya KPM hanya diberikan beras tidak jelas merknya seberat 15 kg dan telur 15 butir, hal itu sangat tidak sesuai dengan nominal uang Rp200 yang ada buku tabungan KPM.

Baca Juga :  Hampir Ambruk, Proyek Dana Hibah Di Desa Tampojung Pregi Menjadi Sorotan Masyarakat