Scroll untuk baca artikel
Headline

Viral di Acara Haflatul Imtihan Berjoget Tiktok, Kemenag  Sampang Geram

12
×

Viral di Acara Haflatul Imtihan Berjoget Tiktok, Kemenag  Sampang Geram

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, MaduraPost –  Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang geram ke salah satu Lembaga Pendidikan Islam di Sampang yang pada acara Haflatul Imtihan diisi joget Tiktok, hingga viral di Fecebook dan menjadi perbincangan warga Sampang.

Menanggapi hal itu, Kepala Kemenag Sampang, H. Pardi sangat  menyayangkan peristiwa yang harusnya tidak dipertontonkan di acara tersebut.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Kemenag Beri Ucapan Selamat Hari Jadi ke 397 Kabupaten Sampang 

“Saya kecewa atas kegiatan itu, apabila dinamakan imtihan tidak layak ada kegiatan joget Tiktok, karena juh dari marwah islamiyah,” katanya, Selasa (30/03/2021).

Namun Setelah ditelusuri, ternyata lembaga pendidikan islam yang menyelenggarakan kegiatan tersebut tidak memperpanjang izin operasional. Padahal, pihaknya sudah mewanti-wanti untuk memperpanjang izin operasional lembaga pendidikan.

Pihaknya mengaku, jika kejadian seperti ini bukan pertama kalinya di Sampang dan pihaknya juga sudah melayangkan surat peringatan.

Baca Juga :  KPUD Pamekasan Tetapkan Delapan Caleg Suara Terbanyak DPR RI

“Per tanggal 29 Maret 2021 kemarin, kami sudah melayangkan surat untuk diteruskan  ke semua lembaga pendidikan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan, kegiatan Haflatul Imitihan bukan sekadar untuk bersenang-senang tetapi sebagai bentuk rasa syukur yang diwujudkan dengan kegiatan yang masih bermarwah islamiyah.

“Hindari diri dari kegiatan yang menciderai moral islam seperti itu dan apabila akan melaksanakan kegiatan keramaian harus mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Sampang,” cetusnya.

Baca Juga :  LSM GEMPUR Menuding Proyek Plengsengan di Larangan Badung Terindikasi Korupsi

Sekedar diketahui, kegiatan Haflatul Imtihan diperbolehkan asal mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang, namun dalam pelakasanaannya harus menerapkan protokol kesehatan. Pungkas H. Pardi.