SUMENEP, MaduraPost – BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, resmikan Kantor Divisi di area sebelah barat kantor pusat BPRS setempat, Senin (15/2/2021).
Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar mengatakan, jika peresmian Kantor Divisi itu sebagai second line (Baris kedua) dalam memaksimalkan para Kepala Divisi bekerja.
Fajar menerangkan, Kantor Divisi BPRS Bhakti Sumekar telah dibangun sejak awal tahun 2020 lalu, hingga selesai pada akhir tahun 2020 kemarin.
Selain itu, tujuan lain dibangunnya Kantor Divisi tersebut untuk menempatkan 10 Kepala Divisi. Menurutnya, adanya gedung itu diharapkan para Kepala Divisi bisa fokus mengelola fungsi bisnis BPRS Bhakti Sumekar.
“Kepala divisi tugasnya membawai jaringan kantor di 31 kantor yang dimiliki BPRS Bhakti Sumekar. Jadi, Kepala Divisi itu adalah tingkernya BPRS,” kata Fajar, saat dikonfirmasi sejumlah media usai acara, Senin (15/2).
Diketahui, gedung yang dibangun tersebut memang menjadi aset yang dijual oleh pemilik tanah kepada BPRS Bhakti Sumekar. Fajar menjelaskan, sebelum Kantor Divisi dibangun, gedung sudah ada dan dilanjutkan ketahapan direnovasi. Dalam pembangunannya, gedung tersebut menghabiskan anggaran Rp 700 juta.
“Untuk inventaris atau isi kantor sudah kita tambahi. Kita hanya ubah strukturnya saja, karena sebelumnya itu rumah, untuk kemudian dijadikan kantor,” jelas Fajar.
Sementara dalam hal teknis pembangunan kantor, BPRS Bhakti Sumekar merangkul Dinas PRKP dan Cipta Karya untuk mengatur segi arsitektur gedung. Hal itu dilakukan secara teknis untuk pembangunan gedung bisa terbangun dengan baik.
Terpisah, Bupati Sumenep, Busyro Karim menyampaikan, jika BPRS Bhakti Sumekar telah mengalami pesatnya pertumbuhan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kalau dari sisi kemajuan BPRS, semua orang telah mengakui itu. Buktinya, bisa dilihat dari tahun ke tahun asetnya,” ucap Bupati yang hampir purna tugas ini.
Busyro membuktikan, saat ini, kepercayaan masyarakat kepada BPRS Bhakti Sumekar semakin progres. Hal itu dilihat dari kemajuan masyarakat yang memilih menabung di bank ini. Tahun 2021, dari data BPRS Bhakti Sumekar, sebanyak Rp 600 miliar lebih uang masyarakat ditabung di BUMD Sumenep tersebut.
“BUMD ini sangat luar biasa. Secara skala nasional kita nomor dua,” ujar Bupati dua periode ini.
Pihaknya berharap, dengan adanya gedung tersebut dapat menunjukkan adanya perkembangan dari sisi penyiapan sarana dan prasarana.
“Kesannya tentu bagus dan harus semakin ditingkatkan. Kalau numpuk di kantor yang pusat itu tentu akan desak-desakan, alternatifnya harus ada kantor divisi ini, untuk para Kepala Divisi, agar bisa menjaga kenyamanan dan ketentraman,” pungkasnya. (Mp/al/kk)






