Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

KBM-TM Kembali Dibuka, Begini Imbauan Disdik Sumenep

Avatar
9
×

KBM-TM Kembali Dibuka, Begini Imbauan Disdik Sumenep

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Hampir menuju ke zonasi hijau, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali membuka Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka (KBM-TM).

Untuk diketahui, saat ini Sumenep masih dinyatakan masuk zona kuning dari pandemi Covid-19. Tercatat dari 27 Kecamatan, 3 diantaranya berstatus oranye yakni Kecamatan Talango, Kota, dan Bluto. Sisanya telah masuk zona kuning dan hijau.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  BKPSDM Sumenep Umumkan Hasil Seleksi PPPK Guru Tahap II, 104 Peserta Lolos

“Hasil keputusan tim Satgas Covid-19, Sumenep sudah masuk zona kuning. Jadi KBM-TM kami buka kembali,” ungkap Kepala Disdik Sumenep, Carto, melalui kepala bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas), Abd. Kadir, saat dikonfirmasi media, Rabu (18/11).

Meski begitu, Abd. Kadir mengutarakan, dibukanya kembali KBM-TM, bukan langsung seperti proses pembelajaran sepertinya biasanya, namun tetap dilakukan sistem ganjil genap.

Baca Juga :  Fakta Proyek Plengsengan yang Diklaim Zamahsyari Sebagai Proyek Pokmas di Desa Cenlecen

“KBM tatap muka untuk tingkat SD sederajat memang sudah kami buka. Namun sesuai petunjuk Satgas Covid-19 Sumenep, harus tetap masuk bergantian bagi siswanya yang lebih 20 orang per-kelas,” tutur dia.

Disamping itu, pihaknya mengimbau kepada sekolah yang berada dalam naungan Disdik Sumenep untuk tetap mengikuti protokol kesehatan (Proses), guna mempercepat penanganan Covid-19.

Baca Juga :  Masyarakat Kepulauan Keluhkan Minimnya Masker, Kadisdik Sumenep: Kita Rapatkan Dulu

“Tetap ikuti Prokes, seperti cuci tangan sebelum masuk ke area sekolah, pakai masker, dan disiplin berolahraga. Guna meningkatkan kekebalan tubuh dari Covid-19,” tukasnya.

Sekedar informasi, sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, utamanya Sumenep, proses KBM-TM oleh siswa sempat tersendat. Hal itu dilakukan demi menjaga klaster baru penularan virus Corona. (Mp/al/kk)