SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kesehatan sekaligus kualitas gizi peserta didik.
Hal tersebut dibuktikan dengan ikut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Lanjut Pendampingan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur pada 7–9 Agustus 2025.
Kegiatan yang berlangsung di kantor BBPMP Jatim ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antar pihak, menyelaraskan langkah, sekaligus memastikan keberlanjutan pelaksanaan Program MBG di sekolah-sekolah.
Rakor ini tak hanya mengupas teknis pelaksanaan, tetapi juga membahas strategi agar manfaat program benar-benar dirasakan langsung oleh siswa dan memberi hasil nyata.
Disdik Sumenep mengutus Ahmad Rasul Hariz, Analis Kebijakan Subkoordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD Bidang Dikdas, bersama Erri N. Diputra, staf Bidang PAUD untuk hadir dalam agenda ini.
Menurut Ahmad Rasul, keberadaan Program MBG merupakan langkah strategis untuk menyiapkan masa depan anak-anak Sumenep.
“Program ini bukan semata memberikan makan gratis. Ini adalah ikhtiar serius memastikan anak-anak memperoleh gizi seimbang, tumbuh sehat, dan siap meraih prestasi. Kesehatan adalah pondasi mutu pendidikan,” ujarnya, Jumat (8/8).
Ia menekankan bahwa kesuksesan pelaksanaan program tidak cukup hanya mengandalkan ketersediaan anggaran.
Diperlukan pula pengelolaan yang terstruktur, serta dukungan menyeluruh dari pemerintah daerah, pihak sekolah, hingga masyarakat.
Menurutnya, pendampingan dari BBPMP Jatim memiliki peran vital dalam memastikan hal itu.
“Pendampingan ini membantu memperkuat sistem pelaksanaan program, mulai dari tahap perencanaan, distribusi, sampai evaluasi hasil di lapangan. Harapan kami, pelaksanaannya di sekolah dapat berjalan konsisten. Bila gizi anak terpenuhi, fokus belajar meningkat, dan prestasi ikut terdongkrak,” tambahnya memaparkan.
Program MBG sendiri dirancang untuk menunjang visi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan pemberian menu bergizi setiap hari di sekolah, program ini diharapkan dapat menekan angka stunting, memperkuat imunitas, dan menanamkan pola makan sehat sejak dini.
“Selain manfaat kesehatan, program ini juga punya efek pengganda bagi ekonomi lokal. Bahan pangan bisa diambil dari petani dan pelaku UMKM setempat sehingga roda perekonomian daerah ikut bergerak,” terangnya.
Rakor ini juga memfasilitasi sesi diskusi dan tukar pengalaman antar daerah. Melalui forum tersebut, para peserta dapat mempelajari praktik terbaik dari wilayah lain sekaligus mengantisipasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi program.
“Harapan kami sederhana tapi krusial: semua sekolah di Sumenep dapat menjalankan program ini secara berkesinambungan. Sebab, anak-anak yang sehat hari ini akan menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan,” ucap Rasul.
Dengan penguatan koordinasi dan pendampingan, Disdik Sumenep optimistis Program Makan Bergizi Gratis akan menjadi salah satu pilar utama dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan siap berkompetisi di masa mendatang.***






