SUMENEP, MaduraPost – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak sampai target.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri.
Syamsuri mengatakan, total sasaran PIN polio di Sumenep sebanyak 106.815 anak, namun dalam perjalanannya yang terealisasi sejumlah 106.432 anak.
Diketahui, Kabupaten Sumenep sudah melaksanakan PIN Polio sejak beberapa Minggu lalu. Dari target tersebut, masih tersisa 383 anak yang belum divaksin polio.
“Ada sebagian Puskesmas yang belum mencapai target. Tetapi, secara akumulatif, capaian PIN polio di Sumenep sudah 99,6 persen,” kata Syamsuri dalam keterangannya, Minggu (28/1).
Meski demikian, kata Syamsuri, jika merujuk pada ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), target PIN polio hanya 95 persen dari total sasaran.
“Dengan demikian, secara akumulatif, capaian vaksinasi di Sumenep sudah melebihi target,” ucap Syamsuri.
Berdasarkan data Dinkes P2KB Sumenep, terdapat 15 Puskesmas yang realisasinya masih di bawah 100 persen.
Di antaranya Puskesmas Gili Genting, Talango, Kalianget, Pandian, Pamolokan, Ganding, Rubaru, dan Dasuk. Kemudian, Puskesmas Gapura, Batang-Batang, Dungkek, Nonggunong, Arjasa, Kangayan, dan Masalembu.
Syamsuri mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dijumpai petugas di lapangan hingga membuat target sasaran tidak tercapai. Salah satunya, anak yang akan divaksin tidak ada di Sumenep. Selain itu, ada sebagian anak yang sakit.
”Sebab, dibawa orang tuanya merantau ke luar kota. Untuk anak yang berada di luar kota dapat divaksinasi di daerah yang ditempati saat ini,” jelas Syamsuri menerangkan.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan PIN Polio, sasarannya bukan sekadar anak usia 0-1 tahun. Tetapi, mulai dari 0 sampai usia delapan tahun kurang satu hari.
”Saat ini kami mulai mempersiapkan diri untuk mengadakan PIN Polio putaran kedua pada Februari nanti,” pungkasnya.***






