Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Uang Tabungan Nasabah BRI Sumenep Raib Rp37 Juta, Pihak Bank Sebut Penipuan

Avatar
13
×

Uang Tabungan Nasabah BRI Sumenep Raib Rp37 Juta, Pihak Bank Sebut Penipuan

Sebarkan artikel ini
Hobaybullah, salah satu korban saat menjadi nasabah BRI, uang hilang Rp37 juta. Pada media, Hobaybullah tunjukkan bukti print out transfer raibnya uang tabungan miliknya. (Foto: M. Hendra. E)

SUMENEP, MaduraPost – Nasib sial menimpa Hobaybullah (37) warga Desa Tengedan, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Uang tabungannya raib dicuri orang tak dikenal. Selasa, 5 Juli 2022.

Uang Hobaybullah hilang di tabungan miliknya sendiri. Dia menabung dan menjadi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sebesar Rp37 juta uang milik Hobaybullah hilang pada Kamis, 30 Juni 2022 sekitar pukul 09.46 WIB. Kronologinya, bermula saat istri Hobaybullah yakni Nur Ainiyah (28) menerima telepon dari seorang pria yang mengaku dari Kantor Cabang Pembantu (BRI) Unit Kecamatan Manding.

Setelah diangkat oleh istrinya, pria tak dikenal itu menyampaikan bahwa rekening BRI atas nama Hobaybullah mendapatkan hadiah sebesar Rp500 ribu. Namun, untuk mendapatkan bantuan syaratnya harus isi pulsa terlebih dahulu.

“Kebetulan waktu itu saya terburu-buru ada rapat di sekolah. Sehingga saya lupa bawa HP ketinggalan di rumah,” kata Hobaybullah pada sejumlah media, Selasa (5/6).

“Istri saya tidak mengiyakan dengan alasan saya masih di sekolah ngajar. Nah, pria itu tetap memaksa,” kata Hobaybullah lebih lanjut.

Meski istri Hobaybullah sempat menolak dengan beragam alasan, pria tak dikenal ini tetap memaksa.

Namun akhirnya pria yang mengaku dari kantor BRI Unit Manding itu memberikan solusi.

Di mana, pihaknya tetap akan memberikan pulsa ke nomor HP milik Hobaybullah yang telah terdaftar dalam SMS Banking untuk bisa mendapatkan hadiah yang dijanjikan.

“Anehnya, pria tak dikenal itu benar-benar kirim pulsa sebesar Rp 15 ribu. Bahkan ia tahu detail saya dari tempat tinggal, sekolah dan semua pekerjaan saya dari dulu sampai sekarang. Ini kan aneh,” cerita Hobaybullah.

Usai memberikan pulsa ke nomor telepon Hobaybullah, pria tak dikenal itu kembali menghubungi dan memberitahukan bahwa beberapa saat lagi akan ada kode OTP-BRI berisi angka pengambilan hadiah.

Baca Juga :  Bangga! BPRS Bhakti Sumekar Diakui OJK Sebagai Bank Syariah Terbaik 2024

“Ditelpon lagi, nanya apa SMS Banking sudah masuk. Istri saya hanya mengiyakan karena memang kodenya dari OTP-BRI kalau dari nomor lain pasti gak akan percaya,” ungkap Hobaybullah.

Pria tak dikenal itu kemudian langsung memutuskan panggilan telepon. Sontak istri Hobaybullah panik. Dia kemudian menghubungi salah satu teman suaminya soal peristiwa tersebut.

“Mendengar kabar itu saya langsung pulang ke rumah. Saya cek lagi HP ternyata ada SMS Banking terkait transaksi ke rekening orang sebesar Rp 37 juta,” terangnya.

Saat itu pula, Hobaybullah benar-benar kaget bukan kepalang dan nyaris pingsan. Uang Rp37 di tabungan BRI-nya ludes.

Padahal, uang miliknya itu adalah hasil meminjam kepada orang lain untuk tambahan renovasi rumahnya.

Hobaybullah Datangi Kantor KCP BRI Unit Manding

Hobaybullah adalah seorang guru yang baru diangkat menjadi PPPK tahun 2022 ini.

Merasa panik karena uang tabungannya raib, Hobaybullah langsung bergegas ke KCP BRI Unit Manding.

Kedatangannya itu untuk memastikan dugaan tindak pidana penipuan yang mengatasnamakan bank pelat merah yang terhimpun dalam Himbara tersebut.

“Saat saya ke KCP Unit Manding, kata satpamnya mau dicek dulu,” kata Hobaybullah.

Tak berselang lama, satpam tersebut memberitahu Hobaybullah bahwa pimpinan yang memiliki kewenangan sedang keluar.

“Barusan juga lewat sini,” kata Hobaybullah menirukan jawaban satpam.

Dianggap minim pelayanan, Hobaybullah menegaskan kepada satpam itu akan masuk dan minta penjelasan langsung kepada petugas yang lain. Akhirnya, satpam itu mengantarkannya ke kepala kantor BRI Unit Manding.

“Saat saya bertanya kepada petugas yang lain, kemudian saya dapat penjelasan bahwa memang benar telah terjadi transaksi sebesar Rp37 juta ke rekening atas nama Muhammad Syahdan,” ungkap Hobaybullah sambil menunjukkan hasil mutasi rekening kepada sejumlah media.

Baca Juga :  Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Pamekasan Tumbangkan Pohon dan Fasilitas Umum

Hasil Konfirmasi Media ke BRI Kantor Cabang Sumenep

Usai menerima keterangan dari Hobaybullah atas musibah yang menimpanya, sejumlah media kemudian mendatangi Kantor BRI Cabang Sumenep untuk meminta konfirmasi.

Menindak lanjuti persoalan yang menimpa Hobaybullah. Asisten Manager Mikro BRI Cabang Sumenep Chandra Setiawan angkat suara.

Chandra Setiawan tidak sendiri, dia ditemani satu Asisten Manager Mikro BRI Cabang Sumenep yang lain, yakni Much. Ayub.

Chandra Setiawan mengatakan, bahwa masalah tersebut diduga berkaitan dengan penipuan. Hal itu menurutnya lumrah terjadi baik di bank pelat merah maupun swasta.

“Mulai dari diiming-imingi hadiah lewat telepon. Bahkan, dulu sebelum sosmed juga ada nelepon disuruh bayar pajak, setalah itu gak ada apa-apa,” kata Chandra menjelaskan.

Dia mengaku tidak tahu menahu soal bobolnya data nasabah yang dialami oleh Hobaybullah.

Namun pihaknya menduga, bahwa kejadian semacam itu terjadi akibat ulah tangan orang yang tidak bertanggungjawab.

“Yang jelas tindakan semacam itu tidak dilakukan oleh pihak internal dari BRI. Tindakan ini kan dari luar, sistem kami terproteksi dengan aman. Meski nasabah dengan jelas menerima kode OTP-BRI,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan, selama ini BRI telah memberikan sosialisasi kepada nasabah soal maraknya tindak pidana penipuan yang mengatasnamakan BRI baik via telepon maupun aplikasi WhatsApp.

Soal sistem keamanan nasabah, kata Candra lebih lanjut, sejauh ini tidak satupun karyawan maupun petugas dari BRI yang dapat mengetahui isi OTP yang dikirim ke nasabah manapun.

Jika hal demikian terjadi, dia memastikan bahwa kemungkinan besar merupakan penipuan.

Baca Juga :  Laka Tunggal di Pasuruan Menyebabkan Penumpang Meninggal, Keluarga Minta Sopir ditahan

Dengan tegas, Chandra tidak terima jika disebut bahwa sistem keamanan BRI bocor dan mampu diretas oleh orang tak dikenal.

“Mereka bisa mengajak nasabah bertindak sendiri, jadi intinya yang melakukan nasabah itu sendiri kayak tadi mengiyakan OTP itu,” tegas Chandra.

Disamping itu, Chandra mengatakan, apabila kode OTP-BRI yang diterima nasabah atas nama Hobaybullah itu bukan lah dari BRI yang asli. Melainkan, tindakan yang dilakukan oleh peretas jaringan (hacker).

“Iya itu kan tulisannya saja Mas,” kata Chandra, saat media menunjukkan bukti kode OTP-BRI yang diterima korban.

Di tempat yang sama, Asisten Manager Mikro BRI Cabang Sumenep, Much Ayub menambahkan, guna memastikan dugaan penipuan itu, pihaknya akan terjun langsung ke KCP BRI Unit Manding.

“Gini saja, nanti kita akan OTS ke Manding. Ini kita kan justru tahunya karena teman-teman wartawan juga, kita berterima kasih lah atas informasi ini,” kata Ayub.

Namun dirinya memastikan, akan membantu persoalan yang dialami oleh nasabah asal Desa Tengedan, Kecamatan Batuputih tersebut.

“Yang pasti kita akan membantu lah, apalagi nasabah. Karena itu adalah proteksi dan tanggung jawab,” janji Ayub.

Sayangnya, kedua Asisten Manager Mikro BRI Cabang Sumenep itu belum bisa memastikan soal kapan persoalan tersebut bisa ditangani hingga uang milik nasabah dikembalikan.

Sebelum mengakhiri wawancara bersama sejumlah media, Chandra Setiawan kembali angkat suara soal bobolnya kode OTP-BRI milik nasabah.

Chandra justru menilai, malah medialah yang berprasangka buruk dengan menilai ada keterlibatan pihak internal.

“Saya tahu sampean berpikiran bahwa ini ada keterlibatan dari pihak BRI kan. Jangan sampai media kayak gitu,” tuding Chandra diakhir wawancara.