SUMENEP, MaduraPost – Sempat cekcok dengan para massa aksi, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak terima jika dirinya harus menandatangani persetujuan tuntutan Pemuda Peduli Sumenep (PPS).
Usai menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Kecamatan setempat, PPS langsung mendatangi Sekcam Achmad Rusdi. Namun sayang, massa aksi malah terima penolakan keras.
Cekcok terjadi saat massa aksi telah membubarkan diri, kemudian salah perwakilan massa dipanggil oleh Achmad Rusdi untuk melakukan mediasi. Namun, bukan solusi yang dihasilkan, melainkan saling tuding terjadi dari kedua pihak.
Subairi, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi menjelaskan, bahwa PPS meminta tanda tangan bersama pihak Kecamatan demi menuntaskan segala tuntutan yang diajukan.
“Kami hanya meminta tanda tangan untuk bersama-sama menuntaskan keresahan rakyat. Apalagi narasi ancaman Camat itu tidak hanya guyon. Buktinya masyarakat sudah kehilangan 2 ekor sapi,” katanya, pada awak media, Kamis (19/8).
Pihaknya sangat khawatir, jika dikemudian hari banyak warga Batang-Batang ikut kehilangan sapi yang berkelanjutan.
“Jika ini dibiarkan, tidak hanya 2 ekor sapi, tapi bisa bertambah jika tidak diselesaikan bersama-sama,” tegasnya.
Hanya saja, usaha PPS tersebut gagal, sebab Achmad Rusdi menolak keras dan tidak mau melakukan tanda tangan bersama massa aksi.
“Tadi kami sudah sampaikan, masalah Pak Joko itu sudah ditangani oleh Bupati dan Inspektorat. Kok saya malah didesak tanda tangan. Ini kan menyalahi aturan, jelas saya tolak,” tegas Rusdi dengan nada geram.
Ditanya soal warga yang kehilangan sapi, pihaknya berdalih bahwa dirinya sudah memasrahkan kepada pihak kepolisian sektor (Polsek) Batang-Batang.
“Saya warga Batang-Batang, paham nasib masyarakat. Yang jelas, sapi yang itu sudah ditangani oleh Kapolsek. Masalah ini bukan tanggungjawab kami. Karena sudah ada yang bertugas masing-masing,” tegasnya.
Terpisah, Abdillah Zain, Ketua PPS menyampaikan, bahwa terkait demo hari ini akan ada aksi susulan jika Pemerintah tidak tegas dalam menuntaskan masalah yang dirasakan masyarakat.
“Berhubungan tuntutan kami belum ada kepastian. Kami PPS, pada Selasa depan akan aksi lagi, dengan jumlah masa yang lebih banyak,” ancamnya.






