SUMENEP, MaduraPost – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep menargetkan peningkatan signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari Rp300 juta pada periode 2023-2024 menjadi Rp500 juta pada tahun ini.
Langkah ini menjadi fokus utama dalam memperkuat stabilitas keuangan serta meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Direktur PDAM Sumenep, Febmi Noerdiansyah, memaparkan strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut.
“Pada tahun 2023 dan 2024, PAD kita berada di angka Rp300 juta. Tahun 2025 ini, kita berusaha meningkatkannya menjadi Rp500 juta. Itu sebabnya kita harus bekerja lebih keras untuk mewujudkannya,” ungkap Febmi saat ditemui di kantornya, Rabu (5/2/2025) siang.
Ia menegaskan, bahwa pencapaian target ini tidak hanya mengandalkan penyesuaian tarif air, tetapi juga melalui serangkaian strategi yang mencakup perluasan jaringan pelanggan serta peningkatan efisiensi operasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PDAM Sumenep telah menyusun berbagai langkah strategis.
Pertama, ekspansi pelanggan, pihaknya mengatakan, akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk berlangganan layanan PDAM guna meningkatkan basis pengguna.
Kedua, efisiensi operasional, dimana akan mengoptimalkan anggaran dan mengurangi pengeluaran yang tidak esensial agar kinerja perusahaan lebih efektif.
Ketiga, optimalisasi pendapatan, yaitu melakukan evaluasi berkala terhadap tarif air dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara biaya produksi dan daya beli masyarakat.
Febmi optimistis bahwa dengan penerapan strategi yang terencana dan kerja keras seluruh tim, target Rp500 juta dapat direalisasikan.
“Dengan strategi keuangan yang matang dan usaha ekstra dari seluruh tim, kami yakin target PAD Rp500 juta bisa tercapai dengan baik,” jelasnya.
Diharapkan, peningkatan PAD ini akan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur PDAM Sumenep serta meningkatkan kualitas layanan air minum bagi masyarakat secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan visi yang jelas dan strategi yang terarah, PDAM Sumenep semakin percaya diri dalam menghadapi tantangan di sektor pelayanan air ke depan.
“Kita harus optimis,” tegas Febmi.***