SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini bisa mencapai Rp267 miliar.
Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumenep, Achmad Laili Maulidy, menjelaskan soal peningkatan PAD di tahun 2023 lalu sudah naik siginifikan.
Kenaikan tersebut dipicu oleh hasil kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang menggalakkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Sebab itu, ia optimis jika di tahun ini salah satu sumber utama peningkatan PAD masih bersumber dari pajak tanah yang sudah bersertifikat.
Menurutnya, PAD Sumenep meningkat cukup drastis sebab desa-desa mulai aktif dan taat membayar pajak.
“Tahun lalu melalui program PTSL BPN berhasil mengeluarkan 40 ribu sertifikat bidang tanah,” kata Laili dalam keterangannya, Rabu (28/2).
Sebagai leading sektor, Bapenda Sumenep tentu yakin jika target PAD tahun ini bisa tercapai berdasarkan hasil analisa tahun 2023.
Di samping itu, pihaknya bersama BPN melalui program PTSL menargetkan keluarnya 70 ribu sertifikat bidang tanah.
Sementara sumber lain untuk mencapai target PAD sebesar Rp267 miliar tersebut bermuara pada pajak industri, perumahan dan retribusi.
Kendati demikian, Laili menyatakan belum bisa memastikan jumlah industri wajib pajak yang ada di Sumenep. Pasalnya, ia merupakan pimpinan baru di dinas tersebut.
“Untuk industri kini masih dalam tahap, kemarin saya sudah meminta tim untuk melakukan pendataan ulang, mungkin satu atau dua bulan lagi sudah bisa diketahui jumlahnya,” kata Laili.
Laili menegaskan, acuan yang sudah pasti untuk mencapai target PAD adalah peningkatan pajak tanah, sebab sudah bekerjasama dengan BPN Sumenep.
“Yang jelas sekarang itu, untuk tim sudah dalam tahap penyusunan,” pungkasnya.***






