SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Peristiwa

Tak Mau Dirampas, Seorang Caleg Diduga Tabrak Mobil Debcolector di Sampang

Avatar
×

Tak Mau Dirampas, Seorang Caleg Diduga Tabrak Mobil Debcolector di Sampang

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: seorang caleg Nasdem di Sampang diduga melakukan perlawanan dengan menabrak mobil debcolector. (google/ist)

SAMPANG, MaduraPost – Salah seorang calon legislatif (caleg) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Juhari, viral di sejumlah media sosial pasca dirinya diduga menabrak mobil debcolector di Jalan Raya Jrengik, Sampang.

Berdasarkan informasi, Juhari adalah Caleg Partai Nasdem yang nyaleg dari Dapil 2, meliputi Kecamatan Tambelangan, Jrengik, dan Sreseh.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Juhari melakukan hal demikian semata untuk melakukan perlawanan, karena mobil kendaraan berjenis Toyota Yaris berwarna putih dengan Nomor Polisi, M 1646 NQ tersebut, tidak mau dirampas debcolector.

Baca Juga :  DPRD Sampang Gelar Rapat Paripurna Tentang Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Terhadap LKPJ Tahun Anggaran 2022

Video berdurasi 00.45 detik itu, memperlihatkan jika di dalam mobil Juhari ada seorang laki-laki bertubuh kekar memakai songkok berwarna hitam kemeja putih, dan memakai sarung warna hitam.

Sedangkan disampingnya juga terlihat seorang wanita berpakaian hitam yang dipaksa untuk turun dari dalam mobil.

Kemudian di video tersebut terlihat seorang pria mengenakan kaos warna merah, juga kaos warna putih yang ikut merekam waktu kejadian dengan nada penuh kesal sambil menyebutkan jika yang di dalam mobil adalah seorang caleg.

Baca Juga :  Siswa Baru Meningkat, SMAN 1 Ketapang Menjadi Tujuan Siswa Lulusan SMP di Pantura

Tidak hanya itu, ia kemudian menyebutkan jika nomor polisi mobil yang dikendarai Juhari palsu. “Ini seorang calon DPRD Sampang yang tabrak lari, nopolnya palsu,” kata dia.

“Ini calon di DPR ini Sampang Jrengik, sudah salah tidak mengakui kesalahannya malah nabrak, ini nopolnya ini,” katanya lagi.

Sementara itu, Juhari mengakui peristiwa tersebut. Menurutnya sebelum kejadian, terjadi aksi kejar-kejaran hingga memaksa untuk memberhentikan dan memaksa merampas mobil.

Baca Juga :  Alumni PP Karang Durin Cabut Laporan Allby Madura, Kades Bira Timur Angkat Bicara

“Mereka (Debcoletor) itu perampok alias preman tapi bermodus Debcolector, bahkan memaksa meminta uang tapi saya tidak memberikan,” ucap Juhari.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.