SAMPANG, MaduraPost – Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) mendatangi rumah Kepala Dusun (Kasun) di Dusun Lonnangkek Desa Sokobanah Daya, Sabtu (09/01/2021).
Bukan tanpa alasan, kedatangan mereka tersebut guna menanyakan prihal penahanan kartu Ajungan Tunai Mandiri (ATM) yang diduga di pegang oleh Kepala Dusun Lonnangkek.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) A (inisial). Ia menuturkan kejadian tersebut bermula ketika dirinya dan penerima manfaat laiinya sudah lama tidak mendapatkan bantuan tersebut.
“Awalnya kami datang kerumah pak apel (kepala dusun.red) hanya ingin meminta kartu ATM tersebut, namun tidak dikasih,” ceritanya.
Karena merasa ada yang aneh dan janggal A bersama dengan beberapa orang lainnya mencoba untuk mendatangi kantor Bank BRI Cabang Tamberu. Nahas ketika dirinya mencetak buku tabungannya (butab) terdapat sejumlah penarikan terakhir per tanggal 12/12/2020 sebesar kisaran 5.500.500 (lima juta lima ratus ribu lima ratus rupiah).
“Saya kaget karena saya tidak merasa mengambil uang dengan jumlah tersebut,” imbuhnya.
Parahnya penahanan kartu ATM oleh pihak kasun tersebut sudah lama berjalan. Bahkan pihaknya mengatakan pencairan dana PKH tersebut dilakukan dirumah Kepala Dusun Lonnangkek selama ini. Disinggung masalah besaran dana yang cair, A mengatakan bervariasi.
“Pernah pegang ATM cuma sekitar 3 bulan, setelah itu di ambil oleh pak apel (kasun). Kalau uangnya pernah mendapatkan 500 ribu, 400 ribu, 350 ribu bahkan pernah 150 ribu kadang dipotong 50 ribu,” ungkapnya dengan bahasa Madura.
Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari Kepala Dusun Lonanngkek Riyanto.
Sementara itu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Sokobanah Daya Slamet saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak di angkat begitu pula dengan chat Whatsappnya tidak dibalas dan hanya dibaca.
(Mp/ron)





