PAMEKASAN, MaduraPost – Baru kurang lebih berumur enam (6) bulan, realisasi proyek Jalan Lapis Penetrasi (Lapen) atau pengaspalan di Jl. Sersan Mesrul, Gg V, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan sudah rusak alias amburadul.
Pantauan Wartawan Media ini di lokasi, pengaspalan tersebut sudah banyak yang mengelupas, banyak batu aggregatenya yang berserakan, berlubang serta sudah banyak yang ambles.
Rusaknya realisasi proyek Lapen yang sumber dananya dari Dana Hibah Provinsi Jawa Timur untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) tersebut disinyalir karena adanya penyimpangan-penyimpangan saat dikerjakan.
Diberitakan oleh Media ini, pada (23/7) yang lalu, dalam pengerjaannya pada bagian dasar atau di bawah agregat Lapen itu tidak diberikan aspal cair serta pasangan batunya tidak rapat dan tidak rapi.
Kini, pengaspalan milik warga Desa Bunder Pademawu bernama Adi tersebut menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat, utamanya masyarakat setempat.
Lurah Gladak Anyar Irawan Praja kepada Wartawan Media ini membenarkan adanya kerusakan di beberapa titik pada realisasi pengaspalan tersebut sehingga menjadi tempat genangan air hujan.
“Hal tersebut terjadi dikarenakan air hujan tergenang karena tidak ada aliran saluran,” pungkasnya melalui hubungan via WhatsApp-nya, Rabu (23/7/2022).
Lebih lanjut Lurah Gladak Anyar mengklaim, kalau rusaknya realisasi proyek Pokmas tersebut karena genangan air hujan.
“Hasil pengamatan saya dikarenakan oleh genangan air hujan,” katanya.
Disoal kira-kira siapa yang akan bertanggung jawab atas rusaknya pengaspalan yang diduga kuat karena terjadi penyimpangan saat pelaksanaannya. Lurah Irawan Praja sepertinya enggan mengatakannya.
Sementara itu, ditemui di lokasi proyek pada (22/11) kemaren, Ketua PBN Eko (akrab dikenal) menyatakan kalau pihaknya akan membawa temuannya itu ke pihak penegak hukum.
“Yang jelas mas kami akan bawa persoalan ini ke penegak hukum, dan kami akan minta pihak penegak hukum untuk menindaklanjutinya,” ujarnya singkat.***






