SUMENEP, MaduraPost – Tak terasa, STKIP PGRI Sumenep sudah sampai di umur yang ke 38 tahun. Usai yang sudah tidak muda lagi, namun tetap dapat ‘Maju dan Berkembang dengan Kualitas’ sesuai dengan tagline yang dimiliki. Jumat, 17 Februari 2023.
Kampus yang berada di kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut tentu memiliki visi misi yang jelas dalam menjadikan perguruan tinggi yang mampu mencetak mahasiswa berkompeten, cakap, dan berguna bagi bangsa dan negara hingga kembali untuk masyarakat.
Buktinya, banyak alumni STKIP PGRI Sumenep yang berhasil lulus dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam hal ini guru. Tak hanya guru, profesi lain pun juga digeluti, misalnya saja di dunia perbankan, bisnis hingga perusahaan media.
Tepat di hari ini, Jumat, 17 Februari 2023 STKIP PGRI Sumenep menggelar tasyakuran ‘Dies Natalis ke 38’.

Dies Natalis tahun ini memang cukup berbeda dibandingkan dengan perayaan sebelumnya. Di mana, kampus yang diresmikan pada 17 Februari 1985 tersebut kini telah lebih maju dengan memiliki program studi (Prodi) PBSI, Matematika, PJKR dan Rekreasi, BK, PPKn, dan PGSD.
Dari enam Prodi tersebut semuanya sudah selesai terakreditasi. Tak ayal, jika kampus berjuluk ‘Taneyan Lanjang’ tersebut hingga saat ini masih banyak diminati warga Sumenep pada umumnya, tak terkecuali warga dari daerah luar Madura untuk menempuh pendidikan.
Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni mengungkapkan, di usia yang sudah ke 38 tahun, pihaknya mengaku menyambut dengan cara yang sederhana.

Asmoni mengatakan, Dies Natalis ke 38 STKIP PGRI Sumenep dibumbui dengan cara keislaman berupa tasyakuran dan panjatan doa kepada Yang Maha Esa.
“Di sini kami rayakan dengan sederhana, yaitu khotmil quran sekaligus dilanjutkan pembacaan doa,” ujar Asmoni, usai acara yang berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB di gedung baru hasil dari hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.
Ternyata, kado spesial untuk Dies Natalis ke 38 STKIP PGRI Sumenep adalah gedung baru yang berada di sisi utara, yang nantinya akan berfungsi sebagai aktivitas mahasiswa.
“Kemasan kita untuk tahun ini hanya melaksanakan rangkaian Dies Natalis yang ke 38 dengan cara tasyakuran peresmian gedung hibah dari pemerintah provinsi Jawa Timur untuk Tahun 2022,” kata Asmoni menjelaskan.
Pihaknya berharap, dengan usia yang sudah menginjak 38 tahun ini, seluruh warga kampus bisa bersama-sama memajukan STKIP PGRI Sumenep lebih berkembang dengan kualitas.
Di mana, antara badan penyelenggara, satuan dosen dan mahasiswa dapat terus bergandengan tangan untuk menjaga dan mengembangkan kampus lebih baik dari yang sebelumnya.
“Untuk lebih baik eksis dan bahkan bisa berkembang. Harapan kami kepada para alumni dan pemangku kepentingan, khususnya yang berasal dari STKIP PGRI Sumenep, dapat membantu pengembangan kampus ke depan. Karena, kalau diumpamakan dengan usia manusia, kita sudah tidak muda lagi,” harapnya.
Terpisah, Ketua PPLP PT PGRI Sumenep, Abu Imam menambahkan, di usia ke 38 STKIP PGRI Sumenep, sebenarnya sudah menginjak usia produktif.
Menurutnya, usia produktif tersebut memiliki energi dan kekuatan besar apabila ini benar-benar digunakan untuk kepentingan yang baik.
“Maka insyaAllah akan lebih mudah untuk berkembang. Seperti misalnya sekarang ini sebenarnya kan PPLP sebagai badan penyelenggara sudah ada perkembangan yang signifikan, terutama dalam pengembangan kelembagaan,” kata Abu Imam menerangkan.
Lebih jauh pihaknya menguraikan, apabila saat ini pengembangan kelembagaan di STKIP PGRI Sumenep sudah lebih maju dari yang sebelumnya.
Hal itu dibuktikan dengan adanya dua perguruan tinggi di kampus tersebut. Pertama, STKIP PGRI Sumenep, kemudian kedua ialah perguruan tinggi baru yang sudah terakreditasi seperti Akademik Kesehatan Sumenep.
“Sehingga produktifitasnya ini sudah sangat jelas. Kami juga akan melakukan pengembangan kelembagaan di wilayah kepulauan, yaitu di Kecamatan Arjasa,” jelas dia.
Seperti diketahui, STKIP PGRI Sumenep terus mengepakkan sayap dalam kemajuan pendidikan di Kabupaten Sumenep. Salah satu bukti keseriusan kampus ini, ialah rencana beralih menjadi universitas.
Meski hal tersebut masih dalam proses tahapan, setidaknya ada keinginan tinggi dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mumpuni.***






