PAMEKASAN, MaduraPost – Selama kurang lebih 7 tahun beroperasi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru masih belum maksimal melayani Pasien, hal tersebut disebabkan karena faktor minimnya Alat Kesehatan (Alkes).
Hal tersebut dikeluhkan oleh pasien yang berobat ke RSUD Waru, Karena sebagai rumah sakit rujukan, RSUD Waru tidak sepenuhnya bisa melayani pasien Karena keterbatasan alat kesehatan.
Banyak pasien Pantura yang harus dirujuk ke RSUD Pamekasan karena minimnya alat yang ada di RSUD Waru.
Sementara itu, direktur RSUD Waru dr Nanang tidak bisa menjelaskan penyebab minimnya Alkes dirumah sakit tersebut. Pihaknya hanya menjelaskan terkait Dokter spesialis dalam yang sudah ada.
“Dokter spesialis dalam ada, untuk Alkes nya masih bertahap,” kata dr Nanang.
Itu artinya, RSUD Waru selama ini meski sudah ada dokter spesialis dalam hanya bisa melakukan Diagnosa brainly.
Persoalan ini merupakan hal yang perlu dipecahkan oleh direktur yang baru menjabat beberapa bulan tersebut, karena bagaimanapaun RSUD Waru adalah rumah sakit rujukan sebagaimana selama ini masih bisa di katakan minim asaz mamfaat nya terhadap warga Pantura, karena sejauh ini warga pantura masih banyak yang berobat ke kota Pamekasan.
Menyikapi persoalan tersebut Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Moh Sahur mengatakan, jika hal tersebut benar, berarti itu adalah kelalaian pihak rumah sakit.
“Seharusnya Alkes dipersiapkan, jika memang tidak ada kami akan melakukan kroscek apa saja yang tidak ada, dan kami juga akan melihat anggaran tahun 2022,” kata sahur.
Diketahui pada tahun 2021 RSUD Waru mendapatkan kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar 2 Miliar, namun anggaran tersebut tidak jelas direalisasikan untuk apa.