Potret Buruk Manajemen SPBU Pamekasan, Pinjam Uang Warga hingga Ratusan Juta Tanpa Kejelasan 

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI: SPBU 5469312 yang berlokasi di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, tengah jadi sorotan masyarakat, lantaran diduga terbelit utang konsumen hingga ratusan juta. (MP/Pinterest: Sahrul ddv)

ILUSTRASI: SPBU 5469312 yang berlokasi di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, tengah jadi sorotan masyarakat, lantaran diduga terbelit utang konsumen hingga ratusan juta. (MP/Pinterest: Sahrul ddv)

PAMEKASAN, MaduraPost – Kekecewaan mendalam dirasakan Imam Yahya, seorang pedagang bensin eceran asal Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean. Ia terpaksa angkat suara karena uang titipan masyarakat yang dipercayakan kepadanya justru ‘nyangkut’ di SPBU 5469312 yang berlokasi di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.

Nilainya tidak main-main — mencapai Rp170 juta. Dana tersebut, yang berasal dari masyarakat kecil di sekitarnya, awalnya diputar Imam untuk kebutuhan pengadaan bahan bakar. Namun sejak akhir 2023, pihak SPBU tak kunjung melunasi utang pembelian bensin secara bertahap yang dilakukan oleh beberapa oknum karyawan SPBU.

Baca Juga :  Diduga Lantaran Persoalan Hutang, Perempuan di Pamekasan Dihajar Hingga Babak Belur

Imam menyebut, nama-nama seperti Muslih, Andi, dan Saniman disebut sebagai pihak yang melakukan peminjaman atas nama manajemen SPBU. Kini, Imam yang hanya perantara, justru menjadi sasaran kemarahan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya hanya dipercaya untuk mengelola dana itu agar bisa beli bensin secara aman. Sekarang uang itu macet di SPBU, saya yang dikejar warga, mereka (pihak SPBU) diam. Ini bukan sekadar rugi materi, tapi nama baik saya dipertaruhkan,” ujar Imam Yahya kepada MaduraPost, Rabu (28/5), dengan nada geram.

Kondisi ini menambah catatan kelam bagi SPBU yang selama ini menjadi titik vital distribusi bahan bakar di jalur utara Pamekasan. Ketiadaan kejelasan soal pembayaran utang justru menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan etika bisnis yang diterapkan oleh pengelola SPBU.

Baca Juga :  Laka Lantas Di Pasar Anom Sumenep, Jazz Tabrak Becak dan Avanza Hingga Ringsek

Hingga berita ini dirilis, dua pimpinan SPBU — Said Abdullah dan Taufadi — belum memberikan tanggapan meski telah menerima surat resmi penagihan dari Imam. Upaya konfirmasi yang dilakukan MaduraPost juga belum membuahkan hasil.

Sikap tutup mulut dari pihak SPBU justru memicu reaksi dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Pamekasan, Andy Suparto, menegaskan pentingnya itikad baik dari pihak SPBU untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca Juga :  Desa Sering Raib, Warga Pamekasan Lapor Polisi Usai Kehilangan Sepeda Motor

“Kalau terus dibiarkan, ini bisa masuk ranah hukum. Uang rakyat diputar, lalu tidak ada kejelasan? Imam Yahya bisa jadi korban pencemaran nama baik padahal hanya dititipi,” ujarnya.

Politikus PPP itu juga menegaskan bahwa masyarakat dan pemuda setempat kemungkinan besar akan turun tangan mengawal kasus ini. Ia mengingatkan, SPBU yang mendapat mandat pelayanan publik seharusnya tidak bermain-main dengan uang rakyat.

“Manajemen yang lalai harus bertanggung jawab. Jangan sampai SPBU berubah menjadi tempat transaksi gelap yang merugikan rakyat kecil,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja
Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi
Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi
Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan
Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis
Mobil Desa Diduga Digadaikan, GAM Jatim Resmi Laporkan Mantan Kades Ambender ke Polisi
Dump Truk Bermuatan Rokok Ilegal Asal Pamekasan Terguling Usai Tabrakan di Sampang
Rp140 Juta Raib, Wali Murid Tuntut Dana BOS SMPN 2 Camplong Dikembalikan

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:17 WIB

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:31 WIB

Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi

Senin, 30 Juni 2025 - 15:03 WIB

Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:06 WIB

Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:03 WIB

Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB