SUMENEP, MaduraPost – Solidaritas antar pemimpin desa menjadi fondasi utama dalam membangun pemerintahan desa yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Hal ini ditegaskan oleh H. Abdul Hayat, Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Sumenep, dalam wawancara dengan MaduraPost, Sabtu (17/05) siang.
Menurut pria yang akrab disapa Haji Obet itu, para kepala desa tidak bisa berjalan sendiri-sendiri jika ingin menghadirkan perubahan nyata di tingkat akar rumput.
“Kita berada dalam satu keluarga besar. PKDI hadir sebagai tempat untuk saling menopang, menyuarakan kepentingan desa, dan berbagi pandangan demi kemajuan bersama,” ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu (17/5).
Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa peralihan dari Asosiasi Kepala Desa (AKD) ke PKDI bukan sekadar penyegaran nama, melainkan sebuah transformasi struktural dan visi organisasi. Jika AKD hanya beroperasi di ranah Jawa Timur, kini PKDI telah melebar ke tingkat nasional.
“Dengan lingkup yang lebih luas, PKDI menjadi sarana konsolidasi antar kepala desa dari berbagai provinsi. Ini peluang besar untuk menyatukan arah perjuangan kita dalam membangun desa yang lebih mandiri,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian desa, PKDI Sumenep tengah menggagas pembentukan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang dikelola langsung oleh para kepala desa.
“Kami tidak ingin hanya bergantung pada dana dari pemerintah pusat. Koperasi ini akan menjadi sarana bagi desa-desa untuk mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warganya,” kata Haji Obet.
Ia menyebut, bahwa koperasi tersebut akan menghimpun potensi ekonomi des, baik dari sektor pertanian, kelautan, hingga usaha kreatif dalam satu sistem yang terintegrasi. Harapannya, koperasi ini juga bisa menjadi solusi atas hambatan permodalan serta memperkuat distribusi produk-produk lokal ke pasar yang lebih luas.
Namun Haji Obet mengingatkan, keberhasilan organisasi tak akan tercapai hanya melalui perubahan struktural semata. Menurutnya, hal yang paling esensial adalah membangun komitmen bersama dan menjaga kekompakan antar kepala desa.
“Kita ingin perubahan yang substansial, bukan seremonial. Kalau kita bisa menyatukan langkah dan semangat, saya yakin desa-desa di Sumenep bisa tumbuh menjadi entitas yang kuat dan sejahtera,” tegasnya.
Ia pun mengajak para kepala desa lainnya untuk ikut aktif dalam gerakan PKDI dan mengambil peran dalam proses pembangunan desa yang lebih profesional, mandiri, dan berdaya saing tinggi.***






