PAMEKASAN, MaduraPost – Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024 sedang berlangsung sejak 12 Februari – 14 Maret 2023. Seperti halnya yang dilakukan oleh sejumlah petugas Pantarlih di Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Demi mendapatkan data yang valid, mereka harus berkunjung langsung ke rumah-rumah warga secara door to door, agar pencatatan lebih akurat dalam upaya meningkatkan kualitas data pemilih. Dalam melaksanakan tugas, mereka mengaku kerap mengalami kejadian menggelikan.
Seperti dialami oleh Mujahid salah satu petugas pantarlih Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean. Dirinya mengaku kerap mengalami kejadian menggelikan sampai dikira tukang tagih hutang hingga kurir paket.
“Ketika datang ke rumah warga, pernah disangka mau mendata untuk bantuan sosial (bansos). Bahkan, beberapa warga menyangka mirip tukang tagih hutang,” ujarnya, Sabtu (25/02/2023).
Setelah memberikan penjelasan atas kedatangan dirinya, bahwa akan mendata warga terkait dengan pemilu 2024 untuk dilakukan pencocokan data pemilih, pada akhirnya warga yang didatangi bersedia untuk di coklit. Meski begitu, beberapa warga dengan nada bercanda mengatakan saya kira ada bantuan uang atau beras.
Selain itu, dirinya juga pernah mendatangi salah satu rumah yang tiba-tiba sepi namun sebelumnya terlihat banyak orang sedang duduk santai di teras depan rumahnya. Hal itu dikarenakan penghuni rumah tersebut mengira petugas pantarlih adalah orang yang mau menagih hutang.
“Banyak kejadian lucu saat saya kerumah warga, pernah dikira tukang tagih hutang bahkan tetangga sebelah rumah yang saya datangi mengira kurir paket, karena saat itu bertepatan dengan kedatangan paket yang dibeli,” kata Mujahid.
Tidak hanya itu, banyak warga pada saat didatangi namun tidak sedang berada dirumahnya. Hal itu mengharuskan petugas pantarlih menunda untuk melakukan pencoklitan dan mendatangi kembali rumah warga tersebut.
Walau demikian banyak juga warga yang memahami kedatangan petugas pantarlih. Sebab, pada saat melakukan tugasnya para pantarlih memakai atribut seragam lengkap seperti rompi, topi, tanda pengenal dan juga peralatan yang digunakan untuk melakukan pendataan dan pencocokan data pemilih.
Dirinya mengharapkan masyarakat bisa bekerjasama dan menyiapkan data yang diperlukan. Sebab, petugas pantarlih juga diberikan waktu untuk menyelesaikan tugasnya.
“Alhamdulillah, pelaksanaan coklit yang dilakukan Pantarlih relatif lancar, meski kadang harus kembali mendatangi rumah warga yang belum di coklit,” tukasnya.