SUMENEP, MaduraPost – Satu Minggu sudah berlalu dari hilangnya bocah 8 tahun asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, usai terseret arus sungai. Sabtu, 26 Maret 2022.
Hingga kini, korban Fidya Talitatus Shofiyah, warga Dusun Panggulan RT 005/ RW 002, Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, belum ada tanda-tanda ditemukan.
Dia terseret arus sungai saat hujan melanda Kecamatan Saronggi, hingga menyebabkan sungai di jembatan perbatasan Desa Kebundadap Barat dan desa kebundadap Timur meluap.
Fidya Talitatus Shofiyah terseret arus sungai pada Sabtu (19/3/2022) sekitar pukul 16.30 WIB lalu. Petugas meliputi personil Polsek, Koramil 0827/06 Saronggi, tim Basarnas, BPBD Sumenep, aparatur Pemdes Kebundadap Timur dan masyarakat sekitar telah melakukan pencarian tujuh hari berturut-turut.
“Apabila tidak ada tanda-tanda ditemukan, maka sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan akan dihentikan, tetap semangat semoga ada keajaiban,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengungkapkan dalam rilisnya, Sabtu (26/3).
Widiarti menyebut, pencarian korban dipusatkan di hilir saluran air. Pertama fokus di saluran air disisi selatan dan utara jembatan terakhir yang menuju aliran sungai Saroka, dengan cara membersihkan tumpukan sampah yang bercampur lumpur.
Kedua, di sekitar Dermaga sungai Saroka dan sepanjang pesisir sungai Saroka, fokus di area pohon magrove. Ketiga, Tim Basarnas melaksanakan pencarian dengan menyisir di sungai Saroka dan perairan Tanjung.
“Informasi yang kami terima, bahwa masyarakat meminta Polres Sumenep untuk mendatangkan anjing pelacak. Hal itu dari hasil koordinasi dengan Forpimka, Pemdes serta Tim pencarian (Basarnas, Damkar dan BPBD) sebagai bentuk upaya pencarian maksimal,” kata Widiarti menerangkan.
Untuk sementara ini pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan dengan menggunakan anjing pelacak.
“Saat ini proses administrasinya masih ditagani oleh Sat Sabhara Polres Sumenep,” pungkasnya.






