Scroll untuk baca artikel
Headline

Pencarian Bocah 8 Tahun yang Terseret Arus Sungai akan Menggunakan Anjing Pelacak

Avatar
12
×

Pencarian Bocah 8 Tahun yang Terseret Arus Sungai akan Menggunakan Anjing Pelacak

Sebarkan artikel ini
PENCARIAN ORANG HILANG. Jajaran Forkopimcam dibantu warga terus melakukan penyisiran korbam anak perempuan yang terseret arus sungai satu Minggu lalu. (Kasubbag Humas Polres Sumenep)

SUMENEP, MaduraPost – Satu Minggu sudah berlalu dari hilangnya bocah 8 tahun asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, usai terseret arus sungai. Sabtu, 26 Maret 2022.

Hingga kini, korban Fidya Talitatus Shofiyah, warga Dusun Panggulan RT 005/ RW 002, Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, belum ada tanda-tanda ditemukan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dia terseret arus sungai saat hujan melanda Kecamatan Saronggi, hingga menyebabkan sungai di jembatan perbatasan Desa Kebundadap Barat dan desa kebundadap Timur meluap.

Baca Juga :  Tolak Rekonsiliasi, Emak Emak Demo Didepan Rumah Prabowo

Fidya Talitatus Shofiyah terseret arus sungai pada Sabtu (19/3/2022) sekitar pukul 16.30 WIB lalu. Petugas meliputi personil Polsek, Koramil 0827/06 Saronggi, tim Basarnas, BPBD Sumenep, aparatur Pemdes Kebundadap Timur dan masyarakat sekitar telah melakukan pencarian tujuh hari berturut-turut.

“Apabila tidak ada tanda-tanda ditemukan, maka sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan akan dihentikan, tetap semangat semoga ada keajaiban,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengungkapkan dalam rilisnya, Sabtu (26/3).

Baca Juga :  Kadinkes Pamekasan Mengucapkan, Dirgahayu RI Ke 75

Widiarti menyebut, pencarian korban dipusatkan di hilir saluran air. Pertama fokus di saluran air disisi selatan dan utara jembatan terakhir yang menuju aliran sungai Saroka, dengan cara membersihkan tumpukan sampah yang bercampur lumpur.

Kedua, di sekitar Dermaga sungai Saroka dan sepanjang pesisir sungai Saroka, fokus di area pohon magrove. Ketiga, Tim Basarnas melaksanakan pencarian dengan menyisir di sungai Saroka dan perairan Tanjung.

Baca Juga :  Kejari Pamekasan Panggil Ketua dan Bendahara Kelompok Tani terkait Program Rumah Kompos 2010

“Informasi yang kami terima, bahwa masyarakat meminta Polres Sumenep untuk mendatangkan anjing pelacak. Hal itu dari hasil koordinasi dengan Forpimka, Pemdes serta Tim pencarian (Basarnas, Damkar dan BPBD) sebagai bentuk upaya pencarian maksimal,” kata Widiarti menerangkan.

Untuk sementara ini pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan dengan menggunakan anjing pelacak.

“Saat ini proses administrasinya masih ditagani oleh Sat Sabhara Polres Sumenep,” pungkasnya.