Scroll untuk baca artikel
Headline

Pencairan BPNT di Kecamatan Kedungdung Diduga Ada Permainan

7
×

Pencairan BPNT di Kecamatan Kedungdung Diduga Ada Permainan

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, MaduraPost – Warga Kecamatan Kedungdung kecewa terhadap pencairan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diduga ada indikasi permainan.

Pasalnya, masyarakat meminta Dinas Sosial (Dinsos) Sampang sebagai pemangku kebijakan agar dalam menyalurkan BPNT mekanisme pencairan agar dipahami e-Warong. Namun hingga saat ini semua pihak yang mempunyai e-Warong terindikasi tidak paham dengan mekanisme pencairan BPNT.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

AM (Inisial) mengaku kecewa lantaran pihak e-Warung di desa lain juga tidak menerima warga hendak ingin mencairkan BPNT.

“Saya ditolak mas, saat ingin melakukan pencairan BPNT, sehingga dengan ini kami bertanya-tanya ada apa ini,” kata AM, Rabu (13/2/2020).

Baca Juga :  Dua Kali Terlibat Kasus Pemerkosaan, Pria Asal Pulau Mandangin Sampang Belum Tersentuh Hukum

Ia meminta kepada pihak Dinsos untuk menegaskan peraturan Mentri Sosial Republik Indonesia (RI) No 11 tahun 2018, pasal 25 ayat 2, yang berbunyi, KPM BPNT dapat melakukan transaksi di semua e-warong dan dapat memilih bahan pangan yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.

“Kami curiga, keberadaan e-warung terindikasi ada main, karena pada saat warga ingin mengambil di e-warung di tolak, selain itu keberadaan e-Warong di setiap desa ini tidak ada yang jelas,” imbuhnya

Baca Juga :  Proses Hukum “Suteki” Dilimpahkan ke Polda Jatim

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Fakir Miskin dan Penanganan Sosial, M. Nashrun, mengatakan, mekanisme penyaluran BPNT bebas dimana saja, tetapi jika dilakukan di daerah lain itu hanya kesulitan di rekapan data.

Bahkan untuk indikasi ada main, pihaknya dengan yakin tidak mungkin terjadi, karena pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lapangan.

“Kami sering turun lapangan waktu pencairan, tapi tidak pernah menemukan masalah. Toh walapun ada itu karena efek politik pemilihan Kepala Desa (Kades),” kata Nashrun, Kamis (13/2/2020).

Baca Juga :  Tukang Becak Berhasil Lompat Sebelum Tertimpa Pohon di Pamekasan

Lanjut, Nashrun, jika semisal terjadi permasalah dilapangan, pihaknya meminta segara melapor, hal itu akan ditindak lanjuti dengan cepat.

“Saya meminta kepada penerima Program BPNT untuk mengambil bantuannya di desanya masing-masing, untuk lebih efektifnya dalam perekapan data nanti.

“Alangkah baiknya jika mencairkan BPNT di Desanya, karena jika di cairkan di desa lain, akan kesulitan di rekapan datanya nanti,” pungkasnya. (mp/man/rus)