Pasar 17 Agustus Tak Patuhi PPKM Covid-19, Elemen Masyarakat Pertanyakan Surat Edaran Bupati Pamekasan

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 9 Juli 2021 - 01:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surat edaran Bupati Pamekasan dan kerumunan pengunjung pasar di Pasar 17 Agustus Pamekasan (Mohammad Munir)

Surat edaran Bupati Pamekasan dan kerumunan pengunjung pasar di Pasar 17 Agustus Pamekasan (Mohammad Munir)

PAMEKASAN, MaduraPost – Selain timbulkan polemik, kini keputusan Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur Baddrut Tamam yang tertuang dalam surat edarannya tertanggal 3 Juli 2021 dengan nomer surat : 188/384/432.013/2021 perihal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19 dipertanyakan elemen masyarakat.

Pasalnya, surat edaran Bupati Baddrut Tamam tersebut yang isinya memerintahkan agar kegiatan ibadah di masjid dan tempat ibadah lainnya ditutup sementara itu sepertinya berbanding terbalik dengan kegiatan masyarakat di Pasar 17 Agustus Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten setempat.

Dari pantauan Wartawan MaduraPost di lokasi, Kamis (8/7), nampak jelas kalau para pengunjung pasar 17 Agustus tersebut selain berkerumun juga banyak yang tidak menggunakan masker. Mirisnya, hal itu tidak ada tindakan yang signifikan dari aparat penegak keamanan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Prioritas Musrenbang Palengaan 2021, Sesuai Visi Misi Bupati Tahun Ketiga

Menurut Joni Iskandar selaku aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengatakan, surat edaran Bupati (Baddrut Tamam, red) tersebut harus di evaluasi dan jangan sampai ada deskriminasi dalam pemberlakuan PPKM itu yang bisa membuat mindset masyarakat berbanding terbalik dan kesalahpahaman.

“Seperti yang terjadi di Pasar 17 Agustus tersebut. Maka kini jangan salahkan masyarakat berfikir dan mengatakan, kalau pasar aja yang kotor dan tempat berkerumun tidak bisa diatasi, masak masjid yang suci dan bersih harus ditutup padahal bisa menerapkan prokes ketat,” pungkasnya.

Baca Juga :  Proklamasi 17 Agustus, Bupati dan Wakil Bupati Mengenakan Baju Khas Sakera

Jika semua jenis tempat ibadah dan kegiatan yang berpotensi terjadinya kerumunan harus ditutup ya harus ditutup tanpa terkecuali sebut Joni (sapaan akrabnya). Selain itu Joni berharap agar image Pemerintah dalam hal ini tim Satgas Covid-19 tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

“Pemerintah harus mampu menjangkau apa kemauan masyarakat dan masyarakat harus mampu menjangkau himbauan dari pemerintah agar wabah ini segera berakhir. Sehingga hal ini akan membuahkan hasil yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” tukasnya.

Kemudian menurutnya, dalam hal ini perlu ada langkah dan kajian taktis antara pemerintah dan tokoh masyarakat maupun pemuda untuk melakukan trobosan baru yang efektif dan inovatif juga rasional dalam menyelesaikan kasus Covid-19 itu.

Baca Juga :  Kronologi Konflik Asmara Warga Pamekasan yang Berujung Tragis

“Agar perputaran ekonomi masyarakat ditingkat Daerah, Provinsi atau secara Nasional tetap berjalan atau tidak lumpuh sekalipun dilanda musibah Covid-19 yang begitu dahsyat ini,” ucapnya.

Joni menambahkan, kalau dirinya dengan sejumlah mahasiswa yang lain telah melakukan kajian dan analisa yang melahirkan sebuah konsep penanganan Covid-19 yang efektif dan inovatif.

“Tinggal apakah mereka mau menerima atau tidak terhadap konsep kami. Dalam menanggulangi Covid-19 ini kami siap sepenuhnya membantu pemerintah,” tambahnya.

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pihak Satgas Covid-19 Kabupaten Pamekasan.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya
Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total
Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar
Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura
Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025
Warga Sampang Temukan Bayi di Semak-Semak, Polisi Buru Pelaku
Diterjang Ombak, Perahu Nelayan di Pamekasan Hancur Saat Hampir Sandar
Polres Sampang Gerebek Judi Kartu di Desa Tlambah, 7 Orang Diamankan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:28 WIB

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya

Selasa, 15 April 2025 - 12:46 WIB

Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total

Minggu, 13 April 2025 - 05:32 WIB

Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar

Kamis, 10 April 2025 - 07:18 WIB

Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura

Rabu, 9 April 2025 - 19:42 WIB

Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025

Berita Terbaru