Scroll untuk baca artikel
Headline

Pamit Menjaring Ikan, Warga Pamekasan Sempat Hilang dan Ditemukan Tewas di Sumenep

Avatar
7
×

Pamit Menjaring Ikan, Warga Pamekasan Sempat Hilang dan Ditemukan Tewas di Sumenep

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Nasib nahas menimpa warga Dusun Lembana timur, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini. Niat berangkat mencari ikan, malah sempat hilang hingga akhirnya ditemukan tewas di perairan Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

Insiden itu terjadi pada Kamis, (7/1/2021) kemarin. Awalnya, sebelum korban hilang dan ditemukan tewas, dirinya berpamitan pada keluarga, sekitar pukul 12.30 WIB untuk berangkat menjaring ikan. Sayangnya, hingga pukul 18.00 WIB korban malah tak kunjung pulang, sehingga keluarganya resah dan melaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Kejari Pamekasan sambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Sementara, kronologis kejadian yang di dapat polisi dari hasil keterangan pihak keluarga langsung diterima Polsek Prenduan, dan bergegas melakukan pencarian dibantu warga. Benar saja, sekitar pukul 23.30 WIB korban ditemukan mengambang di bibir pantai dalam kondisi meninggal dunia.

“Usai melakukan penyisiran oleh warga dibantu polisi, akhirnya korban ditemukan di pesisir pantai Desa Sendang,” tulis AKP. Widiarti, Kasubbag Humas Polres Sumenep dalam rilisnya Sabtu (9/1).

Baca Juga :  Kasus Pemerkosaan Janda Hingga Hamil 5 Bulan, Pelaku Diduga Tetangga Satu Desa

Usai ditemukan dibibir pantai, korban langsung dievakuasi hingga pukul 01.00 WIB atau dini hari, telah masuk pada hari Jumat (8/1/2020), dan langsung membawa korban ke rumah duka.

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi bersama tim medis UPT Pragaan, korban diduga tewas tenggelam karena kelelahan, kemudian terbawa arus air laut.

Baca Juga :  BEM STKIP PGRI Sumenep Sukseskan Vaksinasi Massal

“Tidak ditemukan tanda-tanda luka atau bekas penganiayaan. Pihak keluarga juga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi,” jelasnya.

Untuk diketahui, korban bernama Adduri, di rumahnya, ia dipanggil pak Luddin. Laki-laki 68 tahun ini kesehariannya bekerja sebagai seorang tani. (Mp/al/kk)