PAMEKASAN, Madurapost.id – Harga tembakau yang dianggap tidak berpihak pada kesejahteraan petani dan adanya manipulasi yang dilakukan pihak gudang pada saat menimbang tembakau juga menjadi persoalan serius.
Adanya tim pemantau dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan dianggap oleh sebagian kalangan tidak maksimal dalam menekan adanya permainan yang dilakukan pihak pabrikan.
Seperti halnya yang disampaikan HR (Inisial) Warga Kecamatan Pakong yang mengeluhkan terkait timbangan milik gudang PT Phraya Multi Sentosa yang masih menggunakan timbangan manual.
“Disana pakai Timbangan manual mas, padahal gudang yang lain sudah pakai Timbangan elektrik, Makanya setiap kali menimbang disana, banyak yang tekor hingga 5 Kg, Padahal itu sudah GT,” Kata HR pada MaduraPost, Selasa (22/09/2020).
Sementara itu, Agu selaku bagian managemen dari PT Phraya Multi Sentosa saat dihubungi MaduraPost membenarkan bahwa timbangan digudang tersebut masih menggunakan timbangan manual, hal itu untuk menghindari eror.
“Kalau dibilang sampai tekor 5 Kg itu tidak benar mas, Sekalipun ada, itu oknum,” Kata Agu saat dihubungi MaduraPost.
Sementara itu, Salah satu pemantau tembakau saat dihubungi MaduraPost tidak merespon. (Mp/liq/kk)