Nasabah Bank Mandiri di Sumenep Ditipu, Data Pribadi Bocor Hingga Uang Jutaan Kartu Kredit Raib

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 8 Oktober 2024 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Potret karyawan Bank Mandiri di tengah pusaran kasus penipuan program kartu kredit. (Istimewa for MaduraPost)

ILUSTRASI. Potret karyawan Bank Mandiri di tengah pusaran kasus penipuan program kartu kredit. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Seorang nasabah Bank Mandiri di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku mengalami penipuan setelah mengikuti program kartu kredit dari bank tersebut.

Kejadian ini bermula pada bulan Februari 2024, ketika nasabah ditawari pembuatan kartu kredit yang terafiliasi dengan Shopee melalui seorang staf bank.

Pada 26 Februari, nasabah mendapat kabar bahwa pengajuan kartu kredit dengan limit Rp5 juta telah disetujui, sementara pengajuan lainnya tidak disetujui.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada 4 Maret, nasabah menerima SMS pemberitahuan bahwa kartu kredit telah disetujui dan sedang dalam proses pengiriman.

Namun, hingga 13 Maret, kartu tersebut belum juga diterima. Setelah berulang kali melakukan pengecekan ke Bank Mandiri, nasabah diberitahu bahwa kartu masih dalam proses pengantaran oleh kurir.

Pada 19 Mei, nasabah mengecek aplikasi Livin by Mandiri dan mendapati bahwa limit kartu kreditnya yang awalnya Rp5 juta tersisa hanya Rp240 ribu, meskipun ia belum pernah menggunakan kartu tersebut.

Baca Juga :  Oknum Mengaku Petugas PLN Sumenep Kembali Berulah, Jailani Mengaku Diancam

Pada 18 Mei, nasabah sempat dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Bank Mandiri dan menawarkan penambahan limit hingga Rp10 juta.

Anehnya, penelepon tidak meminta kode OTP, namun berhasil membacakan kode yang ada di ponsel nasabah, membuatnya percaya bahwa penelepon memang dari Bank Mandiri.

Nasabah kemudian menghubungi Bank Mandiri dan melaporkan kejadian ini.

Pihak bank mengklaim bahwa transaksi dilakukan untuk membeli handphone di Jakarta, namun nasabah menegaskan bahwa ia tidak pernah melakukan pembelian tersebut, bahkan tidak pernah bertransaksi menggunakan kartu kreditnya.

Lebih lanjut, nasabah menyampaikan kekhawatiran tentang dugaan kebocoran data pribadinya.

Ia merasa pihak Mandiri bertanggung jawab atas bocornya informasi terkait kartu kreditnya, mengingat penelepon yang diduga penipu mengetahui detail tentang kartu kredit dan program yang diikutinya.

Dalam beberapa percakapan dengan staf bank, nasabah juga mendengar bahwa kasus penipuan seperti ini bukanlah yang pertama terjadi.

Baca Juga :  Bobol Dinding Toko, Maling Sembako di Sumenep Ditangkap Warga

Nasabah kemudian diminta membuat laporan ke kantor pusat Bank Mandiri melalui cabang di Sumenep. Namun, laporan yang diajukan tidak membuahkan hasil dan nasabah tetap dibebankan biaya atas penggunaan limit kartu kredit yang tidak pernah ia gunakan.

Nasabah merasa kecewa dengan tanggapan pihak Bank Mandiri yang dinilainya lamban dan kurang bertanggung jawab. Ia juga mempertanyakan bagaimana data pribadinya bisa bocor.

Hingga berita ini ditulis, nasabah mengaku masih belum mendapatkan solusi yang memuaskan dari pihak bank, dan ia berharap kasus ini segera ditindaklanjuti secara serius.

“Ini sangat mengganggu, apalagi saya tidak pernah menggunakan uang tersebut. Saya berharap Bank Mandiri bisa bertanggung jawab atas dugaan kebocoran data ini,” ungkap Rifki pada media, Selasa (8/10).

Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan data nasabah dan perlunya penanganan lebih serius dari pihak perbankan terhadap dugaan penipuan yang melibatkan data pribadi.

Baca Juga :  Fiktif, 17 PKBM di Bangkalan Diduga Lakukan Pungli Rp2 Juta kepada Siswa Baru

Sebelumnya, Rifki telah melakukan upaya pengaduan kepada salah seorang staf Bank Mandiri Sumenep, inisial L.

Dari staf tersebut, Rifki mengaku dapat jawaban berupa fakta lain, bahwa terdapat beberapa korban dari kasus yang sama dengan dirinya dan masih belum ada jalan keluar dari Bank Mandiri untuk mengatasi keluhan tersebut.

“Badha keya, badha keya se ecapo’ Rp2,5 juta, anona na’-kana’ teller keya, pas nasabah se eyano keya, (Ada juga, ada juga yang kena Rp 2,5 juta. Ininya anak teller juga, terus nasabah di mana sudah itu juga, red). Kata dia begitu. Saya pastikan lagi, itu korban seperti saya, dan dia bilang iya. Saya ada kok rekamannya,” beber Rifki menirukan apa yang disampaikan staf tersebut.

Untuk diketahui, hingga berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak Bank Mandiri Sumenep maupun pusat.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati
Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo
Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis
Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan
Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang
Oknum Guru SD di Pamekasan Ingin Perkosa Keponakannya Saat Mandi Telanjang
160 Mahasiswa Ikuti Wisuda ke-26 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff di Tarim
LSM Gebrak Meja di Sekolah, DPKS: Ini Penghinaan terhadap Dunia Pendidikan

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:33 WIB

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati

Senin, 9 Juni 2025 - 14:04 WIB

Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo

Senin, 9 Juni 2025 - 13:26 WIB

Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:17 WIB

Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan

Selasa, 3 Juni 2025 - 10:23 WIB

Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang

Berita Terbaru

RUSAK. Potret dua ruas jalan desa di Lebeng Timur tampak rusak dan tak terurus, meski perbaikan selalu tercantum dalam program tahunan pemerintah desa. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:14 WIB

Potret SPBU SPBU 54.691.03 Junok Bangkalan saat mengisi bbm ke jeriken (foto: dokumentasi madurapost).

Ekonomi & Bisnis

SPBU Junok Bangkalan Diduga Abaikan Antrean, Prioritaskan Jeriken

Senin, 16 Jun 2025 - 14:12 WIB

FLAYER. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan informasi resmi jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang TK, SD, dan SMP, dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. (Istimewa for MaduraPost)

Pendidikan

Pendaftaran Siswa Baru 2025 di Sumenep Resmi Dibuka

Senin, 16 Jun 2025 - 13:39 WIB