Napak Tilas Sejarah Mercusuar Sembilangan Bangkalan, Ikon Maritim Madura

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 28 Januari 2025 - 15:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercusuar Sembilangan Bangkalan dengan ketinggian 65 meter ini dirancang agar mampu memancarkan cahaya yang terlihat dari kejauhan, membantu kapal-kapal menghindari karang dan navigasi yang berbahaya. (FB/IST)

Mercusuar Sembilangan Bangkalan dengan ketinggian 65 meter ini dirancang agar mampu memancarkan cahaya yang terlihat dari kejauhan, membantu kapal-kapal menghindari karang dan navigasi yang berbahaya. (FB/IST)

PAMEKASAN, MaduraPost – Di tepi Selat Madura, tepatnya di Desa Ujung Piring, Kecamatan/Kota Bangkalan, Madura, berdiri tegak sebuah mercusuar megah yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah maritim Indonesia.

Dikenal sebagai Mercusuar Sembilangan, bangunan ini tidak hanya menjadi panduan kapal-kapal yang melintasi Selat Madura, tetapi juga menyimpan cerita panjang sejak masa kolonial Belanda.

Mercusuar Sembilangan dibangun pada tahun 1879 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah Raja Willem III.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada masa itu, Selat Madura merupakan jalur pelayaran yang sangat strategis bagi perdagangan internasional.

Kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dunia melintasi perairan ini untuk membawa hasil bumi Nusantara ke pasar global.

Untuk memastikan keselamatan pelayaran, Belanda mendirikan mercusuar ini. Material bangunannya, berupa baja kokoh, didatangkan langsung dari Belanda.

Baca Juga :  Kalian Tak Menyangka, 5 Tempat Fenomenal di Bangkalan yang Dianggap Angker

Mercusuar dengan ketinggian 65 meter ini dirancang agar mampu memancarkan cahaya yang terlihat dari kejauhan, membantu kapal-kapal menghindari karang dan navigasi yang berbahaya.

Mercusuar Sembilangan memiliki desain yang memukau dengan 17 lantai yang dihubungkan oleh tangga melingkar di dalamnya.

Gaya arsitekturnya khas era kolonial, memadukan keindahan estetika dan fungsi praktis.

Dari puncak mercusuar, pengunjung dapat menikmati panorama Selat Madura, Pelabuhan Kamal, hingga megahnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dengan Surabaya.

Pada awalnya, lampu mercusuar ini menggunakan bahan bakar minyak.

Namun, seiring perkembangan zaman, sistem pencahayaan telah diperbarui menjadi otomatis menggunakan teknologi modern, membuatnya tetap aktif hingga saat ini.

Baca Juga :  Fammur Pamekasan Gelar Reuni Lintas Generasi Sekaligus Santunan Anak Yatim

Mercusuar ini hingga kini masih berfungsi sebagai penunjuk arah bagi kapal-kapal yang melintasi Selat Madura.

Dengan perairan yang kerap dilanda cuaca buruk, kehadiran Mercusuar Sembilangan sangat penting untuk menjaga keselamatan para pelaut.

Selain itu, mercusuar ini juga menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik perhatian banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, Mercusuar Sembilangan bukan hanya sekadar menara penjaga laut. Ia adalah simbol kejayaan maritim Indonesia di masa lalu.

Sebagai salah satu peninggalan kolonial, mercusuar ini terus dirawat oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Indonesia, memastikan fungsinya tetap terjaga di era modern.

Bagi masyarakat Bangkalan dan Madura pada umumnya, mercusuar ini adalah kebanggaan.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Polres Pamekasan di Banjari Festival Sholawat

Di balik kemegahannya, tersembunyi cerita tentang bagaimana Selat Madura pernah menjadi pusat aktivitas pelayaran dunia.

Kini, Mercusuar Sembilangan tidak hanya menarik para pelaut, tetapi juga wisatawan yang ingin menyelami sejarah.

Menara ini menjadi tempat favorit bagi mereka yang ingin menikmati keindahan panorama laut dari ketinggian atau sekadar mengenang masa lalu kejayaan maritim Nusantara.

Melihat Mercusuar Sembilangan dari dekat, Anda tidak hanya memandang sebuah bangunan tua, tetapi juga menyentuh sepotong sejarah yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan Indonesia.

Bagi yang ingin mengenal lebih dekat warisan sejarah Bangkalan, mercusuar ini adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Momentum Maulid Nabi, H. Slamet Ariyadi Doakan Keberkahan untuk Keluarga dan Masyarakat
Turun Voltase Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kecam Layanan PLN ULP Waru
Agus Kurniawan Resmi Pimpin IPSI Bangkalan, Tegaskan Visi ‘Bangkalan Emas’
Peringati Maulid Nabi, Bun Wid Bagikan Ribuan Sembako kepada Warga Sampang 
Aliansi Wartawan Sampang Gelar Refleksi di Pasuruan, Pererat Solidaritas dan Peran Pers
Kades Bajur Ajak Warga Maknai Rabiul Awwal Sebagai Bulan Teladan Nabi
Bantuan Beras Bulog di Desa Tamberu Laok Sampang Diapresiasi Warga
Jejak Keturunan Abul Anbiya Nabi Ibrahim AS: Leluhur Para Nabi

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 15:04 WIB

Momentum Maulid Nabi, H. Slamet Ariyadi Doakan Keberkahan untuk Keluarga dan Masyarakat

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Turun Voltase Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kecam Layanan PLN ULP Waru

Sabtu, 27 September 2025 - 15:23 WIB

Agus Kurniawan Resmi Pimpin IPSI Bangkalan, Tegaskan Visi ‘Bangkalan Emas’

Jumat, 26 September 2025 - 12:00 WIB

Peringati Maulid Nabi, Bun Wid Bagikan Ribuan Sembako kepada Warga Sampang 

Senin, 22 September 2025 - 13:09 WIB

Aliansi Wartawan Sampang Gelar Refleksi di Pasuruan, Pererat Solidaritas dan Peran Pers

Berita Terbaru

Polisi saat menggerebek minyak goreng oplosan yang berada di dusun polay timur desa bira tengah (sumber foto: hasil capture foto dari video yang beredar).

Hukum & Kriminal

Pelaku Minyak Kita Ilegal di Sampang Dilepas, Publik Sorot Dugaan Mahar

Kamis, 16 Okt 2025 - 09:12 WIB