PAMEKASAN, Madurapost.id – Bantuan Mobil Sigap dari pemerintah daerah kabupaten Pamekasan disambut baik oleh masyarakat karena akan memudahkan mobilitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Namun polemik bermunculan karena adanya mobil SiGAP dianggap tidak sesuai dengan kreteria yang disampaikan Bupati Pamekasan dan terkesan sarat manipulasi dan korupsi.
Bahkan Program Pamekasan Call Carr (PCC) yang digagas Bupati Baddrut Tamam dianggap semakin membuat ribet masyarakat dan pemerintah desa untuk melayani masyarakat.
Branding Batik dan foto Bupati Baddrut Tamam Bersama Wakil Bupati Raja’e di mobil SiGAP dianggap oleh sebagian masyarakat terlalu narsis. Sehingga ada sebagian branding Foto Bupati dan Wakil Bupati di ganti.
Berdasarkan Pantauan MaduraPost, Terdapat sejumlah mobil SiGAP yang diganti dari desain awal terutama branding foto Bupati dan Wakil Bupati dengan alasan branding yang lama terkelupas karena kualitas jelek.
Bahkan ada sebagian yang diganti dengan tulisan Ambulance, dan hal itu dianggap lebih cocok sebagai mobil pelayanan kesehatan.
“Lebih keren diberi tulisan Ambulance daripada dikasih fotonya Bupati dan Wakil Bupati,” Kata Zaini warga Pasean, Kamis (17/09/2020).
“Kalau dikasih fotonya Bupati juga tidak etis, Cangkolang kata orang Madura, Jadi lebih baik tidak ada fotonya Bupati,” Tutupnya. (Mp/nal/kk)






