Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan

Avatar
4
×

Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Mayat yang ditemukan berjenis kelamin perempuan di Perairan di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong lalu dievakuasi ke darat menggunakan perahu. (DOK/IST)

SAMPANG, MaduraPost – Warga Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan yang mengapung di laut, sekitar 700 meter dari bibir pantai, Sabtu (21/6) pagi.

Keterangan resmi dari Humas Polres Sampang menyebutkan, penemuan mayat itu pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 09.40 WIB kepada petugas piket SPKT Polsek Camplong.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mendapat laporan, personel Polsek bersama Kanit Reskrim dan Kanit Intel langsung menuju lokasi. Karena lokasi cukup jauh dari daratan, proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu nelayan.

Baca Juga :  Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya

“Kami segera mengamankan area dermaga karena warga banyak berdatangan. Tim lalu berangkat ke lokasi penemuan mayat bersama perangkat desa menggunakan perahu,” kata IPDA Gama Rizaldi dalam keterangan tertulis.

 

Mayat yang ditemukan berjenis kelamin perempuan dan dievakuasi ke darat menggunakan perahu. Salah satu warga yang turut membantu evakuasi mengaku mengenali korban sebagai Sundari (55), warga Dusun Bandaran I, Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.

Baca Juga :  Uang Nasabah Raib, Aliansi Masyarakat Demo Kantor BRI Pamekasan

Setibanya di darat, jenazah Sundari awalnya hendak dibawa ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang untuk dilakukan visum atau autopsi.

Namun di tengah perjalanan, ambulans dicegat oleh suami korban di barat jembatan Desa Tamba’an, Kecamatan Camplong.

Suami korban meminta agar jenazah tidak dibawa ke RSUD melainkan hanya ke Puskesmas Camplong. Ia juga menyatakan tidak bersedia dilakukan visum atau autopsi terhadap jenazah istrinya.

Baca Juga :  Mustasyar PWNU Jatim Berduka Atas Meninggalnya KH. Moh. Lutfi Ishaq

“Pihak keluarga menyadari bahwa ini adalah musibah, dan sudah membuat surat pernyataan resmi untuk tidak menuntut secara hukum,” ujar IPDA Gama.

Setelah pemeriksaan awal oleh tim medis di Puskesmas Camplong, jenazah langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.***