Scroll untuk baca artikel
Headline

Kredit Macet BNI Sumenep: Pejabat Manipulasi Data, Ratusan Korban Tertipu, Ratusan Miliar Melayang

Avatar
12
×

Kredit Macet BNI Sumenep: Pejabat Manipulasi Data, Ratusan Korban Tertipu, Ratusan Miliar Melayang

Sebarkan artikel ini
BANGUNAN. Potret Kantor BNI Sumenep yang berlokasi di Jalan Trunojoyo Nomor 61, Labangseng, Desa Kolor, Kecamatan Kota. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – BNI Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini berada dalam pusaran kasus dugaan manipulasi data kreditur.

Oknum BNI Cabang Sumenep ditengarai melakukan tindakan dugaan manipulasi data masyarakat secara sistematis, terorganisir dan terstruktur.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang nara sumber yang meminta namanya untuk dirahasiakan.

Sebut saja dia Mister X, yang menjadi korban dari akal bulus oknum BNI Cabang Sumenep untuk melakukan manipulasi data peminjaman kredit macro di BUMN tersebut.

Korban manipulasi kredit macet miliaran rupiah di BNI Cabang Sumenep itu menceritakan secara detail asal muasal bagaimana insiden ini dialami dirinya.

Bermula saat Mister X yang dipakai namanya oleh seorang pejabat di Sumenep untuk melakukan pinjaman dana di BNI setempat pada tahun 2014 silam.

“Saya diperintah pejabat itu untuk pinjam uang sebesar Rp1,5 miliar bersama sopirnya. Tapi saya diminta untuk mengambil Rp1 miliar saja, ya kita terima segitu, dan uang tersebut saya berikan kepada istri si pejabat, berikut sejumlah surat dan buku tabungan BNI,” kata Mister X pada wartawan, Kamis (18/7).

Singkat cerita, selang berapa tahun, Mister X mangku kedatangan pihak BNI Wilayah Jawa Timur yang menanyakan terkait pinjaman uang tersebut.

Baca Juga :  AWAS Bantu 10 Sak Semen Untuk Bangun Rumah Nenek di Sampang

Bahkan, debt collector BNI Cabang Sumenep sempat mendatangi rumah Mister X. Merasa kebingungan, ia hanya mengatakan, dirinya hanyalah menjadi korban.

“Bukan saya yang menggunakan uang pinjaman itu, melainkan pejabat ini. Di mana, pejabat ini adalah saudara saya sendiri. Ceritanya, saya bekerja di perusahaan milik saudara saya ini. Dan, saudara saya yang (pejabat, red) ini meminjam nama saya untuk syarat mengambil uang kredit macro di BNI Cabang Sumenep,” papar mister X merinci.

Pengakuan Mister X, setelah kasus ini berjalan seiring waktu, si saudara atau pejabat yang mengatasnamakan dirinya malah diam seribu bahasa.

Bahkan, Mister X mengaku, jika pejabat tersebut malah berubah 180 derajat dan tak mengakui jika dirinya telah meminjam uang miliaran rupiah menggunakan nama Mister X di BNI Cabang Sumenep.

“Malahan, saya yang dituduh telah menggunakan uang miliaran yang dipinjam dari BNI Sumenep oleh pejabat ini,” heran Mister X saat bercerita.

Dalam perjalanannya, Mister X hanya ingin persoalan tersebut cepat terselesaikan, dengan cara, pejabat ini mengakui semua yang telah dilakukannya itu.

Kemudian, tidak menjadikan orang-orang sebagai tumbal, termasuk dirinya sendiri dalam kasus kreditur di BNI Cabang Sumenep.

Baca Juga :  Kades Bulangan Barat Minta Pemkab Pamekasan Peduli Satgas Covid-19 di Setiap Desa

“Sempat saya sampaikan kepada pihak BNI, buat apa saya pinjam uang miliaran rupiah, kan waktu itu saya masih jadi karyawan pejabat ini,” papar Mister X.

“Oleh sebab itu, saya minta datangkan atasan saya dan istrinya untuk menyampaikan kesaksian terkait dana pinjaman tersebut, agar masalah ini cepat selesai,” imbuhnya lebih lanjut.

Sementara pihak BNI Cabang Sumenep, menurutnya, tidak mau tahu dari pernyataan yang telah diungkapkan. Pasalnya, uang pinjaman yang diajukan mengatasnamakan dirinya.

Parahnya, BNI Cabang Sumenep meminta Mister X untuk menjual tanah sesuai dengan jaminan yang telah diajukan pada kredit macro itu.

“Saya sempat kaget, karena tanah tersebut sudah diatasnamakan saya oleh pejabat ini. Intinya, saat itu pihak BNI meminta saya untuk menjual tanah ini demi melunasi angsuran. Tentu saya tidak berani menjual, karena bukan tanah saya,” kata Mister X penuh heran.

“Ini yang bikin bingung, BNI kok nyuruh saya jual tanah, sementara harga tanah jikapun dijual masih kurang untuk melunasi angsuran tersebut,” tanya Mister X lebih lanjut.

Dari kasus ini, dikabarkan, apabila internal BNI Cabang Sumenep telah melakukan mutasi terhadap sejumlah oknum pegawai yang ditengarai terlibat dalam kasus tersebut, termasuk sosok pimpinan bank tersebut saat itu.

Baca Juga :  Gara-gara Bajunya Terlilit Rantai, Warga Pasean Alami Kecelakaan Hingga Parah

Akibat dari dinamika ini, nama Mister X masuk katagori zona merah di BI checking.

“Jelas saya dimanfaatkan dan saya merasa dirugikan. Makanya, sepeserpun saya tidak akan bayar ke BNI. Karena saya tidak menggunakan uang itu,” tegas Mister X.

Dampak kerugian lain yang dialami oleh Mister X yaitu, ia tidak bisa mengajukan pinjaman kepada bank lainya untuk modal usaha.

Kabar terbaru, korban manipulasi kredit di BNI Cabang Sumenep ternyata tidak hanya terjadi terhadap Mister X.

Kasus serupa juga dialami oleh ratusan petani yang tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten Sumenep. Namun, pinjaman ini hanya dengan modal KTP tanpa agunan dan survei alias pinjaman KUR.

Sementara hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari BNI Cabang Sumenep. Sebab, saat dilakukan upaya konfirmasi, Pimpinan BNI Cabang Sumenep susah untuk ditemui.

“Pimpinan saat ini menemui tamu dan akan berangkat ke luar kota. Silahkan datang kembali hari Senin depan,” kata salah satu petugas Satpam BNI Cabang Sumenep beberapa hari lalu.***