Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Kesulitan Jaringan Internet, Santri Madrasah Manfaatkan Frekuensi RAPI Pamekasan

8
×

Kesulitan Jaringan Internet, Santri Madrasah Manfaatkan Frekuensi RAPI Pamekasan

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Madurapost.id – Jaringan internet di pelosok Pamekasan tidak sepenuhnya selalu stabil. Apalagi, di area Skip yang memang jarang adanya BTS GSM.

Salah satunya, seperti yang dirasakan Ustadz dan Santri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum 2, Dusun Montor Desa Teja Barat Pamekasan ini. Pasalnya, rumah santri memang ada di pelosok dan tidak terjangkau oleh jaringan GSM dan Internet yang sangat dibutuhkan untuk tuntutan belajar daring.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Safari Dakwah, Syekh Mohammad Ali Al Deep Asal Mesir Datangi Ponpes Al-Mukarromah Pasean Pamekasan

Disisi lain, kondisi pandemi tetap menuntut mereka untuk tetap melakukan proses belajar, meski secara non tatap muka. Artinya, ada keharusan santri untuk mengakses kegiatan belajar mengajar secara Daring.

Oleh karenanya, pihak yayasan Az-Zahri Teja Barat bersama RAPI 19 Pamekasan berinisiatif menggunakan frekuensi Radio HT yang dinilai lebih efisien dan hemat dengan tidak membebankan ratusan wali santri Madrasah binaannya.

Baca Juga :  Puskesmas Dungkek Gencarkan Sosialisasi Campak di Posyandu, Edukasi dan Leaflet Dibagikan

“Kami siapkan 20 HT operasional, 1 RPU dan 1 Rig Mobile untuk penguatan sinyal HT hingga 2 Km. Jadi efektifitas guru dan murid dalam belajar terjamin dan murah,” ujar Budi Cahyono Ketua RAPI 19 Pamekasan saat mendampingi proses pembelajaran di Madrasah. Selasa, (11/08/2020).

Senada dengannya, Ach. Zainul Kafi, ustadz pengajar kelas merasa terbantu dengan adanya program RAPI Peduli ini. Sebab, sebelumnya Ia harus mendorong para santri untuk mengambil tugas ke Madrasah setiap hari, kemudian menyetor hasil tugasnya keesokan harinya. Sehingga dirasa kurang efektif karena tidak semua santri menggunakan HP.

Baca Juga :  Bot WhatsApp, Inovasi Digital Pemerintah Desa Seddur Dari Mahasiswa KKN UTM

“Dengan adanya fasilitas HT ini, kami tetap bisa melakukan belajar mengajar dengan jarak jauh dan tanpa biaya kuota juga. siswa juga cepat beradaptasi untuk teknisnya karena simpel dan mudah,” tukasnya. (Mp/rai/kk)