SAMPANG, MaduraPost – Salah satu oknum ustaz di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisial AH warga Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, membacok salah seorang aktivis LSM berinisial AE saat mengintrogasi keberadaan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Pasalnya, ada kabar berhembus di lapangan jika program RTLH tersebut diduga sarat penyimpangan. Sehingga aktivis LSM dari KPK Nusantara itu turun tangan untuk memastikan informasi tersebut.
Parahnya peristiwa ini tidak dilakukan sendirian, namun pelaku membacok bersama anaknya. Mereka menyerang korban dengan sebilah celurit di sebuah langgar rumah. Beruntungnya warga yang mengetahui peristiwa ini langsung melerainya.
“Saya bersama teman aktivis dari Formabes inisial (S) untuk melakukan investigasi lanjutan,” ungkap AE didampingi rekan – rekan LSM.
Menurutnya, bahwa dugaan temuan program RTLH itu ada empat, yang pertama, kedua, dan ketiga semua sudah kami cek, selaku anggota dari lembaga kontrol sosial.
“Setelah kami akan melakukan pengecekan pada temuan yang ke empat, kami santai dulu di rumah salah satu warga yang berada di Dusun Kolla, Desa Batoporo Timur Kecamatan Kedungdung, untuk bersilaturahmi dan menggali informasi,” terangnya.
Lebih lanjut, AE (korban) menceritakan, bahwa oknum ustaz tersebut, marah-marah sembari mengalungi dirinya dengan sebilah clurit tanpa sarung, dan juga menyuruh anaknya untuk menghancurkan HP korban, dan menusuknya dengan pisau.
“Atas kejadian ini, saya bersama rekan-rekan LSM KPK Nusantara, akan membawa kasus kekerasan dengan percobaan pembunuhan ke ranah hukum, agar (APH) Aparat Penegak Hukum yang prosesnya,” tandasnya.






