SUMENEP, MaduraPost – Di momentum Hari Guru Nasional (HGM) 2023 nasib ribuan guru honorer di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih terpontang-panting tanpa arah dan tujuan. Minggu, 26 November 2023.
Mereka masih banyak yang berharap segera diangkat menjadi PPPK maupun ASN/PNS oleh pemerintah.
Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep mencatat, pada bulan Agustus 2023 lalu, 5000 guru honorer yang terdata sebagai penerima, hanya akan ada 4964 penerima bantuan insentif.
Sebab, ada 36 guru yang NIK-nya bermasalah dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.
“Kami coba upayakan memang, tetapi saat ini masih belum ada kepastian, kalau yang tahun 2022 itu pasti cair,” kata Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, dalam keterangannya belum lama ini, Minggu (26/11).
Dia juga menjelaskan, gagalnya realisasi bantuan tersebut karena kelalaian dalam melakukan penginputan data penerima bansos guru Non ASN.
“Sebab yang diinput banyak data yang sudah menerima pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar Agus.
“Sementara bantuan itu harus lompat tahun dulu, tidak boleh berturut-turut setiap tahun,” kata Agus menambahkan.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Dewi Khalifah, hanya bisa berharap agar ada tambahan kuota pengusulan guru honorer dapat segera diangkat.
“Kita akan terus mengikuti pengusulan-pengusulan kepada pemerintah pusat, mudah-mudahan terus ada tambahan untuk Kabupaten Sumenep, kuota-nya,” kata Wabup Dewi Khalifah.***






