Scroll untuk baca artikel
DaerahHeadlinePeristiwa

Hasil Swab Berulang-ulang, 4 Pasien Covid-19 di Sumenep Tetap Positif

8
×

Hasil Swab Berulang-ulang, 4 Pasien Covid-19 di Sumenep Tetap Positif

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Ke 4 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak kunjung menemukan kesembuhan secara pasti.

Pasalnya, 4 pasien tersebut sudah sejak tanggal 24 April 2020 lalu, resmi dinyatakan terkonfirmasi covid-19, usai mengikuti pelatihan haji di Sukolilo Surabaya bulan Maret lalu.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Namun, hingga kini hasil Swab-nya menunjukkan reaksi positif dan negatif. Meksi keadaan ke 4 pasien seperti tidak mengalami gejala apapun.

“Hasil Swab-nya malahan ini berubah-ubah. Dalam ilmu medis tidak ada yang semuanya pasti. Jadi dilakukan tes berulang-ulang, awalnya positif, nah yang kedua negatif, lalu ketiga positif lagi. Jadi berubah ubah hasil Swab-nya,” ungkap dr. Andre, ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Konferensi Pers bersama awak media, Kamis (15/5).

Baca Juga :  Pemdes Rekkerrek Bagikan 1000 Masker Gratis Untuk Masyarakat

Sedangkan, Bupati Sumenep, Busyro Karim, membayangkan, apabila virus corona saat ini tidak dipastikan bisa disembuhkan dalam jangka waktu 14 hari masa isolasi.

“Virus corona ini nampaknya mulai ada revolusi, ini ternyata tidak bisa dijamin 14 hari sudah negatif, tapi ini mungkin virusnya sudah tambah dewasa, virus ini semakin nakal,” kata dia, di Posko Covid-19 Rumah Dinas (Rumdis) Bupati.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Akan Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah di Gresik

Padahal, kata dia, sebelumnya dengan cara dilakukan isolasi serta penanganan pengobatan 14 hari bagi pasien terpapar covid-19, dipastikan hasilnya akan negatif.

“Nah, sekarang tidak bisa dijelaskan 14 hari bisa negatif, ini kejadiannya sudah terbukti dari ke 4 pasien yang di RSUD Sumenep, malahan bisa positif lagi jadi Swab-nya,” terang dia.

Ditanya soal Standart Operasional Procedure (SOP) rumah sakit sendiri, Busyro memaparkan bahwa akan menindak tegas apabila bermain-main dalam menangani persoalan tersebut.

Baca Juga :  Kades Somalang Ajak Warga Perkenalkan Kekayaan Desa Dalam Acara Karnaval HUT RI ke 78

“SOP.nya tidak boleh ada orang yang menjenguk pasien, meskipun itu keluarganya. Rumah sakit yang harus bertanggungjawab jika ada sesuatu pada pasien,” kata dia.

Bahkan, para pasien ditempatkan dalam ruangan yang berbeda untuk lebih meminimalisir semakin berkembangnya virus tersebut menjalar.

“Para pasien tidak ada kontak langsung diantara satu dengan yang lain. Rumah sakit tentu harus tegas. Jangan main-main dengan nyawa, tidak boleh menganggap enteng, SOP-nya juga harus jelas,” tandasnya. (Mp/al/kk)