JAKARTA, MaduraPost – Memperingati Hari Batik Nasional 2025, Anggota DPR RI Fraksi PAN dari Dapil XI Jawa Timur (Madura), H. Slamet Ariyadi, menyerukan agar pemerintah lebih serius melindungi dan mendukung pengrajin batik.
Menurut Slamet, batik bukan sekadar kain, melainkan bagian dari identitas bangsa yang telah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
Karena itu, menjaga eksistensi pengrajin batik sama artinya dengan merawat warisan budaya bangsa.
“Ketika pengrajin batik dilindungi oleh pemerintah, itu berarti kita sedang melestarikan sekaligus merawat jati diri bangsa,” ujar Slamet, Kamis (2/10/2025).
Politisi muda PAN yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB IKA PMII itu menekankan pentingnya dukungan nyata pemerintah terhadap industri batik.
Bentuk dukungan yang dimaksud antara lain, fasilitasi pelatihan dan pendampingan teknis, bantuan teknologi seperti AI dan IPAL, dan promosi melalui pameran serta peringatan Hari Batik Nasional.
Kemudian perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lewat Indikasi Geografis (IG), hingga pengintegrasian batik dalam kurikulum sekolah untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda.
Selain itu, Slamet juga menilai perlunya perluasan pasar batik nasional melalui ajang pagelaran maupun pameran, sehingga produk lokal dapat bersaing sekaligus meningkatkan kesejahteraan pengrajin.
“Dengan pasar yang luas, batik bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan berbasis budaya. Ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi rakyat,” tambahnya.
Di akhir pesannya, Slamet mengucapkan selamat Hari Batik Nasional 2025, seraya berharap momentum ini semakin membangkitkan semangat masyarakat dalam mencintai dan melestarikan batik.***






