Gubernur Khofifah Tinjau Langsung Penanganan KLB Campak di Sumenep

Avatar

- Jurnalis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WAWANCARA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau penanganan KLB campak di Kabupaten Sumenep, Sabtu (23/8/2025). (M.Hendra.E/MaduraPost)

WAWANCARA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau penanganan KLB campak di Kabupaten Sumenep, Sabtu (23/8/2025). (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Sabtu (23/8/2025) pagi tiba di Kabupaten Sumenep, Madura, untuk memastikan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak berjalan maksimal.

Kehadirannya di ujung timur Pulau Madura ini merupakan bentuk respon cepat terhadap meningkatnya kasus campak yang tengah meluas.

Agenda kunjungan diawali dengan rapat teknis di Kantor Bupati Sumenep sekitar pukul 08.00 WIB. Pertemuan tersebut dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Sumenep, Dinas Kesehatan Jawa Timur, dan juga perwakilan Kementerian Kesehatan. Fokus utama pembahasan adalah strategi percepatan penanganan KLB campak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Usai rapat, sekitar pukul 09.30 WIB, Khofifah melanjutkan agenda dengan meninjau pasien campak yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep.

Baca Juga :  Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Berdasarkan data hingga Kamis malam (22/8/2025), terdapat 17 pasien campak yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Tidak hanya itu, pada pukul 10.00 WIB Gubernur dijadwalkan meninjau Pasar Murah di Pendopo Kabupaten.

Agenda ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengecek ketersediaan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau.

Selanjutnya, pada pukul 11.00 WIB, Khofifah juga menghadiri kegiatan Sapa Bansos di tempat yang sama.

Pantauan di lapangan menunjukkan, rapat di rumah dinas Bupati Sumenep selesai sekitar pukul 10.10 WIB dan dilanjutkan ramah tamah.

Sejumlah awak media sudah menunggu untuk melakukan wawancara singkat dengan Khofifah di depan rumah dinas.

Lonjakan kasus campak di Sumenep memang cukup mengkhawatirkan. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur per 21 Agustus 2025 mencatat ada 2.035 kasus suspek, 159 terkonfirmasi positif, serta 17 anak meninggal dunia.

Baca Juga :  Dikeluhkan Pedagang Karena Kumuh dan Semrawut, PR Baru untuk Kepala Pasar 17 Agustus

“KLB Campak yang terjadi di Sumenep menjadi perhatian kita bersama. Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumenep, Dinas Kesehatan Jatim, serta dengan Kemenkes,” tegas Khofifah, Sabtu (23/8) siang.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyalurkan 9.825 botol vaksin MR untuk kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI).

Program ORI akan dilaksanakan serentak di 26 puskesmas di wilayah Sumenep mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025. Anak-anak usia 9 bulan sampai 6 tahun menjadi prioritas penerima vaksin.

Selain imunisasi massal, Pemprov Jatim juga menggelar pelatihan epidemiologi KLB PD3I bagi seluruh puskesmas, serta memperluas jejaring koordinasi dengan daerah lain di Madura Raya dan Surabaya Raya.

Baca Juga :  Kapolda Jatim Minta Polisi Kerjasama dengan Media untuk Rangkul Keamanan Pemilu 2024

“Penting juga melibatkan Surabaya Raya untuk mencegah campak agar tidak menyebar ke daerah lain. Bersamaan dengan itu kita juga langsung bergerak cepat memasifkan imunisasi terutama anak-anak,” jelas Khofifah.

Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat untuk memperkuat pola hidup bersih dan sehat, memastikan imunisasi anak-anak terpenuhi, serta tidak menunda membawa pasien dengan gejala berat ke rumah sakit.

“Kalau sekiranya memang sudah ada gejala campak, bisa dilakukan isolasi mandiri bagi kasus ringan selama tujuh hari. Kalau sudah berat, harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan lupa mengonsumsi vitamin A,” pesannya.

Kehadiran Khofifah di Sumenep diharapkan dapat memastikan seluruh langkah penanganan KLB campak berjalan lebih cepat, terkoordinasi, dan melibatkan berbagai pihak guna menekan penyebaran penyakit menular ini.***

Penulis : Miftahol Hendra Efendi

Editor : Nurus Solehen

Sumber Berita : Redaksi MaduraPost

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Arinna Hijab Premium Pacu Kiprah di Modest Fashion Lewat Panggung SFP 2025
Diduga Lecehkan Kiai Lirboyo, H. Slamet Ariyadi Desak KPI Ambil Langkah Tegas terhadap Trans7
HUT ke-80, Slamet Ariyadi Harap TNI Semakin Dekat dengan Rakyat dan Kokoh Jaga NKRI
Hari Batik Nasional, Slamet Ariyadi Minta Pemerintah Lindungi Pengrajin Batik
BPRS Bhakti Sumekar Raih Penghargaan Nasional di Ajang KEJAR Awards 2025
Khofifah Tinjau RSUDMA Sumenep, Pastikan Penanganan Kasus Campak Anak Berjalan Maksimal
Erafzon Saptiyulda: Menjaga Marwah Jurnalisme dari Balik Meja Redaktur
UKW LKBN Antara di Surabaya Rampung, 29 Jurnalis Dinyatakan Kompeten

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 13:59 WIB

Arinna Hijab Premium Pacu Kiprah di Modest Fashion Lewat Panggung SFP 2025

Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Diduga Lecehkan Kiai Lirboyo, H. Slamet Ariyadi Desak KPI Ambil Langkah Tegas terhadap Trans7

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:47 WIB

HUT ke-80, Slamet Ariyadi Harap TNI Semakin Dekat dengan Rakyat dan Kokoh Jaga NKRI

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:45 WIB

Hari Batik Nasional, Slamet Ariyadi Minta Pemerintah Lindungi Pengrajin Batik

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:29 WIB

BPRS Bhakti Sumekar Raih Penghargaan Nasional di Ajang KEJAR Awards 2025

Berita Terbaru