SUMENEP, MaduraPost – Harga minyak goreng masih stabil tinggi setelah pemerintah mengumumkan penyaluran minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000 per liter mulai pekan lalu. Selasa (17/1).
Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) memperlihatkan harga rata-rata minyak goreng curah pada Jumat (14/1/2022) ditutup di kisaran Rp18.100 per liter, naik 0,56 persen dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya, yakni Rp18.000 per liter.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika minyak goreng harusnya untuk saat ini tetap dikisaran Rp 14 ribu.
Hal itu sudah ada proses intervensi yang cukup besar dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
“Operasi pasarnya Pemprov tentu dengan kouta yang telah diberikan,” kata Gubernur Khofifah pada media baru-baru ini, Selasa (17/1).
Hasil survei di lapangan, pihaknya menyebut, dari titik operasi pasar memang telah menambahkan subsidi sendiri mulai harga Rp 14 ribu.
“Dimana ada saya, pasti saya tambahkan subsidi sebesar Rp 2 ribu,” kata Gubernur Khofifah menjelaskan.
“Ini sebenarnya sudah pribadi saya untuk bisa memberikan support kepada mereka, terutama PKL yang banyak memanfaatkan produksi minyak goreng,” kata Gubernur Khofifah menambah.
Adapun, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,07 persen dari Rp18.700 per liter menjadi Ro18.900 per liter.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan akan memulai operasi pasar minyak goreng bersubsidi mulai pekan lalu.
Pasokan minyak goreng yang dibanderol Rp14.000 per liter dalam kemasan sederhana akan disalurkan ke pasar tradisional dan toko ritel modern.
“Kami akan mulai minggu ini ke semua pasar, terutama 216 pasar yang dipantau Kemendag. Ritel modern semua dapat untuk kemasan sederhana,” kata Lutfi usai Launching Holding BUMN Pangan di Jakarta, Rabu (12/1/2022) lalu.






