SUMENEP, MaduraPost – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menggalakkan program unggulannya, Koperasi Merah Putih, sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi masyarakat berbasis desa.
Program ini dirancang untuk menyentuh seluruh pelosok desa di Kabupaten Sumenep secara bertahap, dengan pendekatan pemberdayaan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Kecamatan Gapura menjadi wilayah terbaru yang digarap melalui sosialisasi intensif. Dari total 17 desa di kecamatan ini, sembilan telah menyelesaikan tahap sosialisasi, sementara delapan sisanya masih dalam proses pendampingan yang aktif.
“Alhamdulillah, hari ini kami bergerak ke Gapura. Sambutan masyarakat sangat positif, ini menjadi suntikan semangat untuk terus menjangkau desa lainnya,” ujar Mohammad Bahar, Pengawas Koperasi Ahli Muda DKUPP Sumenep, mewakili Kepala Dinas Moh. Ramli, Selasa (27/5).
Lebih dari sekadar kegiatan penyuluhan, program ini dimaksudkan untuk menciptakan koperasi yang mampu menjadi kekuatan ekonomi riil di desa. Bahar menegaskan bahwa koperasi yang dikembangkan bukanlah koperasi formalitas semata.
“Kami ingin koperasi menjadi instrumen perjuangan ekonomi bersama, yang dibangun di atas semangat gotong royong dan keadilan sosial,” ungkapnya.
Program Koperasi Merah Putih mengedepankan prinsip inklusi sosial. Tidak hanya masyarakat umum, tetapi juga perangkat desa, tokoh lokal, dan pelaku UMKM dilibatkan dalam setiap tahapannya.
“Mulai dari pembentukan struktur kelembagaan, penguatan kapasitas pengelola, hingga simulasi unit usaha koperasi, semua didampingi secara menyeluruh,” jelas Bahar.
Menurutnya, program ini juga merupakan bentuk implementasi dari semangat reformasi koperasi di tingkat nasional, di mana koperasi diposisikan sebagai salah satu fondasi utama ekonomi rakyat.
DKUPP Sumenep menargetkan seluruh desa akan terlibat dalam program ini sebelum akhir 2025. Tim pendamping dan penyuluh diturunkan secara berkala, dengan pendekatan edukatif dan partisipatif agar masyarakat benar-benar merasa memiliki.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mendukung penuh langkah ini sebagai bagian dari upaya besar membangun sistem ekonomi desa yang mandiri, kuat, dan berkelanjutan berbasis potensi lokal.
“Kami ingin melahirkan koperasi yang tidak hanya eksis di atas kertas, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan ekonomi warga desa dan menjadi wadah perjuangan bersama,” tutup Bahar.***






