Scroll untuk baca artikel
Berita

DKPP Sumenep Optimis Optimalisasi Infrastruktur Pertanian dengan Teknologi Digital Menguntungkan

Avatar
8
×

DKPP Sumenep Optimis Optimalisasi Infrastruktur Pertanian dengan Teknologi Digital Menguntungkan

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, saat diwawancara MaduraPost di ruang kerjanya. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep telah mengadopsi aplikasi PETA-NI untuk memetakan infrastruktur pertanian, baik yang sudah ada maupun yang baru dibangun.

Langkah ini diambil untuk mendukung modernisasi pertanian serta meningkatkan efektivitas perencanaan sektor pertanian.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa aplikasi PETA-NI diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai kondisi infrastruktur pertanian.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Dorong Pelestarian Musik Tradisional di Kalangan Pelajar

“Kami berharap aplikasi ini dapat memberikan data yang tepat sehingga pembangunan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” kata Chainur dalam keterangannya pada media, Selasa (22/10).

Chainur juga menjelaskan, bahwa aplikasi tersebut akan memudahkan petani dalam melaporkan masalah infrastruktur seperti kerusakan irigasi atau kondisi jalan yang kurang memadai.

“Dengan adanya sistem ini, Pemkab Sumenep bisa lebih cepat merespon kondisi infrastruktur karena memantau secara real time,” tambahnya.

Baca Juga :  Rindu Masyayikh, Tema Reuni IKBAS ke III PPMU Panyeppen

Aplikasi ini sebelumnya telah diperkenalkan kepada para penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan seluruh staf DKPP.

Tujuannya agar semua pihak yang terkait dapat memahami dan memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memaksimalkan pengelolaan pertanian di Sumenep.

Dengan adopsi aplikasi PETA-NI, DKPP Sumenep berharap dapat memantau infrastruktur secara lebih efisien, sekaligus mempercepat tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pertanian di daerah tersebut.***

Baca Juga :  Petani Garam di Pangarengan Terancam Gagal Panen Gegara Tanggul Jebol