SUMENEP, MaduraPost – Sebanyak 148 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tercatat di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, melalui Kabid Penyuluhan, Nora mengatakan, bahwa idealnya satu PPL itu menangani satu desa.
Artinya, ratusan penyuluh tersebut dinilai sangat tidak ideal mengingat jumlah Kelompok Tani (Poktan) di Sumenep sekitar lima ribu yang tersebar di 330 desa.
Terutama di wilayah kepulauan seperti Arjasa, Kangean, Sapeken dan Masalembu yang hanya memiliki dua penyuluh.
“Maka ada sebagian yang membawahi dua hingga lima desa,” kata Nora dalam keterangannya, Selasa (26/3).
Meski demikian, pihaknya mengaku tidak bisa merekrut penyuluh meski memang sangat dibutuhkan.
“Kami ikut Pemda, tidak bisa merekrut secara lembaga sendiri,” kata Nora.
Pihak mengklaim, para penyuluh tetap bisa bekerja optimal dengan SDM yang ada, karena juga dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional (KJF). Namun KJF itu, kata Nora, hanya membantu secara administratif.
“Bagi penyuluh di kecamatan yang menangani banyak desa maka akan dibantu oleh KJF untuk dimonitoring sehingga diusahakan untuk tetap maksimal. Kalau secara teknis tetap penyuluh yang di lapangan, makanya kasihan,” tandasnya.***