SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sedang giat melakukan upaya untuk memperbaiki layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah dengan melaksanakan program pelatihan layanan sekolah inklusi bagi seluruh tenaga pendidik di bawah naungannya.
Pelatihan ini melibatkan 97 guru dari berbagai jenjang pendidikan, yakni 5 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 31 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 61 guru Sekolah Dasar (SD).
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Akhmad Fairusi mengungkapkan, bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memperkuat kemampuan guru dalam memberikan layanan pendidikan yang inklusif dan adil bagi semua siswa.
“Pelatihan ini dirancang agar guru dapat lebih baik dalam memenuhi hak murid untuk layanan pendidikan yang setara dan inklusif,” kata Fairusi dalam keterangannya, Selasa (6/8).
Ia menambahkan bahwa materi pelatihan mencakup kebijakan layanan, akomodasi yang sesuai, bentuk layanan, penyiapan sumber daya manusia, strategi pendampingan, serta rencana tindak lanjut bagi peserta didik dengan disabilitas.
Fairusi menegaskan, pentingnya memberikan layanan pendidikan yang setara tanpa membedakan antara siswa dengan kebutuhan khusus dan yang tidak.
“Semua siswa harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan, tanpa adanya perbedaan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana, terutama kepada Bidang Pembinaan Ketenagaan, yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik.
Agus menilai, bahwa upaya ini sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yang menekankan bahwa pendidikan adalah alat untuk membentuk individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri.
“Layanan pendidikan inklusi sangat penting untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak agar mereka dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing,” tandasnya.***