Scroll untuk baca artikel
DaerahHeadlinePendidikan

Disdik Sumenep Imbau Para Guru Mengembangkan Sistem Pembelajaran Luring

5
×

Disdik Sumenep Imbau Para Guru Mengembangkan Sistem Pembelajaran Luring

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta semua Sekolah dan guru agar mengembangkan pembelajaran Luring (Luar jaringan).

Luring sendiri sama artinya dengan mengajak para orang tua murid agar ikut mengawasi pendidikan anaknya di rumah selama masa pandemi covid-19 masih berlangsung.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Disdik Sumenep, Carto, mengatakan, keterlibatan orang tua sangat penting dalam mengawasi pendidikan anak selama pemberlakuan belajar dari rumah atau belajar dengan cara Luring.

Meski tidak bisa secara online, hal itu penting, sebab banyak sekolah di Sumenep tidak mengikuti pembelajaran online tentu dengan beberapa kendala, seperti murid tidak punya handphone pintar dan kesulitan jaringan.

Baca Juga :  Kades di Sampang Jadi Relawan DesGanjar, Bupati Tak Berkutik

“Pembelajaran Luring sudah lama kita sampaikan, namun saat pak Bupati meminta keterlibatan orang tua harus dimaksimalkan juga,” tutur Carto, saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (2/5).

Menurutnya, untuk menyampaikan pentingnya keterlibatan orang tua untuk ikut mengaja pendidikan anak tersebut harus disampaikan oleh Sekolah dan guru, sehingga guru tidak hanya berkunjung ke rumah muridnya tapi juga memberikan sosialisasi kepada para orang tua.

Baca Juga :  Anggotanya Diciduk Polisi Karena Narkoba, Ketua DPRD Sumenep: Dia Khilaf

“Guru tidak hanya datang berkunjung ke rumah muridnya tapi juga memberikan sosiali sosialisasi agar orang tua juga ikut menjaga pendidikan anak selama di rumah,” tegasnya.

Dia mencontohkan, apa yang sudah dilakukan pak guru Avan Fathurrahman, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Batu Putih Laok 3, harus juga dilakukan oleh guru yang lain di Kabupaten Sumenep.

Baca Juga :  Pencarian Bocah 8 Tahun yang Terseret Arus Sungai akan Menggunakan Anjing Pelacak

Apalagi, kata dia, banyak murid yang tidak punya smartphone maupun kesulitan jaringan, sehingga tidak melakukan pembelajaran secara online.

“Aksi pak guru Avan, yang setiap hari mendatangi siswanya satu persatu dirumahnya karena tidak punya smartphone. Sejak adanya edaran menteri Pendidikan agar sekolah di liburkan dan diganti belajar secara online di rumah, viral di media karena ketekunan mengajar, meski hujan dan haruas berjalan kaki karena kondisi jalan menuju rumah siswanya,” tandasnya. (Mp/al/rul)