Scroll untuk baca artikel
Headline

Disdik Sumenep Angkat Bicara Soal Anggaran Pembangunan 4 Toilet dan Kamar Mandi SD yang Habiskan Anggaran Fantastis

Avatar
9
×

Disdik Sumenep Angkat Bicara Soal Anggaran Pembangunan 4 Toilet dan Kamar Mandi SD yang Habiskan Anggaran Fantastis

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, saat diwawancara MaduraPost beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Belum lama ini viral di media soal pembangunan toilet dan kamar mandi di 4 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, menelan anggaran Rp500 juta. Sabtu, 8 Juli 2023.

Informasi yang dihimpun MaduraPost, setiap satu unit pembangunan toilet dan kamar di SD tersebut dianggarkan senilai Rp125 juta.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jika diakumulasi dari 4 SD itu, tentu akan menghasilkan angka setengah miliar alias Rp500 juta pembangunan toilet dan kamar tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra mengungkapkan, jika pembangunan toilet dengan anggaran Rp125 juta itu sudah terealisasi.

Pihaknya menerangkan, per unit bangunan seluas 28 m2 itu sudah memperhitungkan lokasi sanitasi.

Hal itu meliputi air kotor atau limbah dan kotoran, septic tank serta sumur resapan.

Kemudian, setiap per unit bangunan terdiri atas empat ruang toilet. Di mana hanya dipisahkan oleh toilet laki-laki dan perempuan.

Baca Juga :  BREAKING NEWS : Diduga Jaringan ISIS, Warga Sokobanah ditangkap Pollisi

“Dari 4 ruang dalam bangunan tersebut, dua ruangnya harus dapat digunakan penyandang disabilitas. Sehingga menggunakan kloset duduk,” kata Agus Dwi Saputra menerangkan, Sabtu, (8/7).

Sebagaimana petunjuk operasional Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2022, Agus mencontohkan, bahwa bentuknya bisa disesuaikan dengan bentuk lahan.

Misalnya dengan ukuran 7x4m2 atau 8×3,5m2, atau 11,5×2,45 m2 atau bahkan pembangunannya dapat dilakukan dengan cara memisahkan toilet (jamban) pria dan wanita yang masing-masing luas sebesar 14 m2.

“Anggaran sebesar Rp125 juta per bangunan toilet (empat ruang) juga berlaku di kabupaten lain, terutama sekitar Kabupaten Sumenep, karena merupakan pagu menu kegiatan pembangunan toilet yang ditetapkan oleh Kementerian,” kata dia menerangkan.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga melakukan klarifikasi terkait informasi yang tengah berada di media sosial, yakni pembangunan toilet dan kamar mandi SD senilai Rp125 juta.

Baca Juga :  Warga Desa Kolor Sumenep Terpapar Corona, Tim Gabungan Covid-19 Gencar Semprotkan Disinfektan

Pihaknya menuturkan, bahwa kesamaan dari lokasi-lokasi tersebut adalah pagu anggaran yang ditetapkan.

Bisa dikatakan, ada ketentuan dari pusat dan anggaran pembangunan toilet itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Bupati Achmad Fauzi mengatakan, dalam petunjuk teknis pembangunan kamar mandi dan toilet SD tersebut menelan anggaran Rp125 juta.

Di mana, di wilayah Kabupaten Sumenep ada 4 lokasi SD. Artinya, kata dia, jika ditotal, anggaran pembangunan kamar mandi dan toilet mencapai Rp500 juta.

“Itu semuanya telah dihitung bersama dengan pusat dan juga sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari DAK. Kami tegaskan tidak menggunakan APBD Sumenep,” kata Bupati Fauzi.

Baca Juga :  Tak Terima Lagi BPNT, Kades Tanjung: Terjadi Malfunction

Atas viralnya pembangunan toilet Rp125 juta ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menegaskan sudah sesuai prosedur.

Sebab, program tersebut berasal dari DAK dan sesuai arahan, petunjuk pusat. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sekadar menjalankan instruksi tersebut.

Dia mengatakan, atas nama Pemkab Sumenep pihaknya mengapresiasi komitmen pemerintah pusat dalam membantu pemenuhan infrastruktur daerah, terutama terkait kesehatan siswa.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini menjelaskan, dari pagu anggaran senilai Rp125 juta itu untuk satu SD saja.

Di mana tidak hanya toilet saja, pembangunannya meliputi 2 bangunan toilet duduk dan 2 toilet jongkok.

“Justru kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pusat. Kami pikir ini sudah sesuai dengan hitungan dari pusat. Karen itu kami sekadar menjalankan instruksi,” kata Ketua Percasi Jawa Timur ini.***