SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akui Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) sekolah yang berada di bawah naungannya banyak tidak sesuai fakta.
Buktinya, beberapa sekolah di Sumenep saat hendak mengajukan rehabilitasi sekolah, kondisi tersebut dinilai janggal, sebab hanya ingin mencari akreditasi semata.
“Jangan karena persoalan akreditasi, kita mencoba menaikkan gread sekolah, dengan menambah sarana prasarana sekolah, hanya untuk mendapatkan nilai yang dininginkan ketika akreditasi, tapi realitas dilapangan tidak sama dengan yang di upload di Dapodik,” ungkap Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Disdik Sumenep, Abd. Kadir, pada MaduraPost, Sabtu (27/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat turun ke lapangan, kata Kadir, kebenaran tersebut semakin nampak, meskipun data telah di input ke Dapodik, terkadang tidak sesuai dengan fakta bangunan sekolah itu sendiri.
Dia berharap, sekolah-sekolah bisa mengisi Dapodik sesuai realitas. Artinya, jika sekolah memang membutuhkan sarana dan prasarana yang dianggap penting (Urgen), maka segera ditangani.
“Di Dapodik-pun harus ditulis sebagaimana adanya, sesuai fakta di lapangan,” imbaunya.
“Sekali lagi, saya berharap kejujuran pihak sekolah saat mengisi Dapodik,” timpalnya.