SUMENEP, MaduraPost – Upaya memajukan sektor pariwisata lokal terus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dengan mengusung pendekatan berbasis digital.
Salah satu langkah konkrit dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan dalam bentuk pelatihan khusus promosi wisata dengan memanfaatkan platform media sosial.
Kegiatan ini dilangsungkan pada Selasa, 8 Juli 2025, di Café Ayoka yang berlokasi di Jalan Seludang, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
Pelatihan tersebut menyasar kalangan muda, terutama generasi milenial dan Gen Z, yang dikenal aktif menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Mereka juga merupakan konten kreator yang selama ini aktif menampilkan keunikan lokal dan destinasi menarik di Sumenep kepada publik dunia maya.
Kegiatan ini semakin semarak dengan hadirnya finalis Kacong Cebbhing Sumenep 2025 yang ikut ambil bagian dalam pelatihan.
Kehadiran mereka menjadi simbol peran anak muda dalam membangun citra pariwisata daerah yang lebih segar dan dinamis.
Dalam sambutannya, Sekretaris Bakorwil Pamekasan, Muhyi, menekankan pentingnya mengikuti tren teknologi dalam strategi promosi saat ini.
Ia menyatakan bahwa media sosial telah menjadi jembatan utama untuk menjangkau publik secara luas dalam waktu singkat dan dengan pendekatan yang menarik.
“Promosi pariwisata saat ini sudah tidak bisa lagi dilakukan dengan cara konvensional. Media sosial adalah alat tercepat dan paling efektif untuk memperkenalkan pesona wisata daerah. Anak muda harus mampu memanfaatkan kreativitasnya untuk mengenalkan daerah kita. Karena ini bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga soal efek positifnya terhadap roda perekonomian warga,” tegas Muhyi, Selasa (8/7).
Selama pelatihan berlangsung, peserta dibekali dengan berbagai ilmu praktis. Mulai dari teknik pembuatan konten visual yang menarik, menulis caption yang menggugah rasa penasaran, pemanfaatan tagar (hashtag) yang strategis, hingga cara membaca dan memanfaatkan algoritma platform agar konten mereka bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
Tak hanya teori, peserta juga langsung terjun untuk mempraktikkan keterampilan mereka di lokasi pelatihan dengan membuat konten real-time yang mencerminkan potensi wisata setempat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Sumenep, Andri Zulkarnain, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk membangun jaringan promosi wisata yang kuat dan berbasis pada kreativitas pemuda.
“Generasi muda punya keunggulan dalam mengikuti perkembangan teknologi digital dan lebih mampu menyampaikan pesan yang sesuai dengan karakter zaman. Karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan bekal dalam mengelola konten wisata yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga memberi informasi yang relevan dan menggugah,” terang Andri.
Ia menambahkan, pihaknya berharap anak-anak muda di Sumenep bisa berperan lebih dari sekadar pengguna media sosial pasif.
“Harapan kami, mereka bisa menjadi pelaku aktif dalam membangun pariwisata daerah. Lewat kreativitas digital yang berdampak, mereka bisa menjadi motor penggerak kemajuan sektor ini,” tutupnya.***






