SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Dipaksa Beli Sembako di E-Warung Milik Sekdes, Penyaluran BPNT di Taroan Ricuh

Avatar
×

Dipaksa Beli Sembako di E-Warung Milik Sekdes, Penyaluran BPNT di Taroan Ricuh

Sebarkan artikel ini
Salah seorang KPM BPNT di Desa Taroan Tlanakan yang sempat ricuh (Mohammad Munir)

PAMEKASAN, MaduraPost – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 600.000.00, – periode pencairan bulan Januari, Februari dan Maret 2022 di Desa Taroan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sempat ricuh, Sabtu (5/3/2022).

Pasalnya, penerima manfaat di Desa tersebut dipaksa untuk membeli sembako ke agen atau E-Warung yang telah ditunjuk oleh pihak Desa Taroan, yang mana salah seorang agennya itu merupakan Sekretaris Desa (Sekdes) di Desa tersebut.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun oleh Wartawan Media ini, kericuhan itu terjadi karena salah seorang KPM protes tidak adanya penjelasan dari pihak Desa mengenai harus membeli sembako ke agen itu.

Baca Juga :  Gerakan Nasional Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare, DKPP Sumenep Optimis Tumbuhkan Produktivitas

Menurut salah seorang KPM BPNT di Desa Taroan sebut saja Abdul mengungkapkan kalau dari awal saat diberikan surat undangan sudah disodorkan surat pernyataan yang isinya antara lain disuruh membeli beberapa macam sembako.

“Dalam surat pernyataan yang disodorkan itu, saya kami diminta harus membeli karbohidrat, protein hewani, nabati, vitamin dan mineral,” ungkapnya kepada Pewarta Media ini.

Lebih lanjut Abdul menuturkan, pihaknya akan membeli itu semua asalkan tidak ada pemaksaan seperti itu, toh membeli di toko Sekdes Taroan itu, sebut dia, juga hanya mendapatkan beras seberat 45 kg dengan harga Rp. 495.000.00,-.

“Sementara telor di toko Sekdes itu 3 kg diharga Rp. 71.500.00,-, 1/4 kacang tanah Rp.6500.00,-, 0.5 kg beras jagung Rp. 13.000. 00,- dan kentang 1 kg diharga Rp. 15.000.00,-. Jadi jika ditotal menurut harga versi mereka mas totalnya 600rb. Ini mas barangnya yang dapatkan dari sana, ini saya belum apa-apakan mas,” lanjutnya.

Baca Juga :  Diam Diam Penyidik Kejari Pamekasan Memeriksa Kepala DLH, Ada Apa ?

Nah, kalau beli sendiri di toko lain pungkas dia, uang tunai sebesar Rp. 600.000.00,- dari bantuan itu bisa mendapatkan sembako jauh lebih banyak dari yang didapat dari agen tersebut.

“Lagian kita saat ini tidak membutuhkan beras itu mas, karena masyarakat Taroan kini sudah mulai panin padi mas, saat ini kita butuh uang untuk dibelanjakan daging dan pemenuhan gizi lainya, berasnya juga bukan yang premium mas, yang biasa lebih bagus hasil giling sendiri,” tegasnya.

Baca Juga :  Datangi Polres Bangkalan, Sutimah Tanyakan Perkembangan Kasusnya

Sementara Kepala Desa Taroan H. Syaifudin membenarkan kalau dalam penyaluran BPNT di Desanya tadi itu sempat terjadi sedikit ricuh atau sedikit polemik.

“Kami sebagai pihak Desa dalam penyaluran Bantuan itu memasrahkan sepenuhnya ke masyarakat dan pihak penyalur, kami tidak ikut-ikutan mas, cuma tadi pas terjadi polemik itu saya sebagai Kades diminta hadir dan memberikan himbauan dan arahan saja,” tuturnya.

Diketahui, hadir dalam penyaluran tersebut diantaranya adalah Babinkamtibmas Taroan, Babinsa Taroan, beberapa Perangkat Desa Taroan dan pihak PT. Pos Penyalur.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.